SuaraJawaTengah.id - Warga penerima bantuan langsung tunai (BLT) BBM di Kabupaten Brebes tak menerima bantuan uang tunai sebagai kompensasi kenaikan harga BBM itu dalam jumlah utuh. Pasalnya, bantuan dipotong Rp100 ribu oleh ketua RT.
Pemotongan BLT BBM untuk warga miskin tersebut terjadi di Desa Cikakak, Kecamatan Banjarharjo. Pemotongan ini pun dikeluhkan warga penerima. Salah satunya adalah Wasti (70).
Menurut anak Wasti, Cayem yang mengantar ibunya mengambil BLT ke kantor pos, pemotongan sebesar Rp100 ribu dilakukan ketua RT dengan alasan untuk iuran acara sedekah bumi pada 2023.
Setelah menyerahkan uang Rp100 ribu itu, dia mendapat selembar kwitansi yang antara lain ditulis sumbangan sedekah bumi.
"Setelah mengambil uang BLT di kantor pos dan pulang, saya langsung ke rumah ketua RT dan menyerahkan uang Rp100 ribu. Terus dikasih kwitansi," kata Cayem sembari menunjukkan kwitansi yang dimaksud, Sabtu (17/9/2022).
Cayem mengatakan, ibunya yang merupakan seorang janda lansia mengambil BLT sebesar Rp300 ribu di kantor pos pada 15 September 2023. Selain BLT, dia juga mendapat bantuan pangan non tunai (BPNT) yang diuangkan sebesar Rp200 ribu.
"Sebelum BLT diterima, ketua RT menyampaikan bahwa setelah sampai di rumah akan ada penarikan iuran untuk sedekah bumi tahun depan. Jadi, setelah BLT diambil dan sampai rumah, uang iuran saya antar," kata warga RT 10 RW I itu.
Cayem mengaku agak keberatan dengan adanya pemotongan untuk iuran sedekah bumi itu. Sebab, uang BLT yang diterima sangat dibutuhkan ibunya yang sudah lansia dan tak bisa lagi bekerja. "Apalagi acara sedekah buminya kan masih tahun depan, masih lama," ujarnya.
Kendati sebenarnya merasa sedikit keberatan, Cayem tak bisa menolak adanya penarikan iuran itu karena menurut pihak RT sudah menjadi kesepakatan warga. "Kalau bisa dibilang keberatan ya keberatan. Tapi karena katanya sudah jadi kesepakatan ya saya nurut saja," tuturnya.
Baca Juga: Cara Daftar BLT BBM Lewat HP, Segera Registrasi Agar Dapat Rp Rp 600 Ribu
Warga penerima BLT lainnya di Desa Cikakak, Waris (38) membenarkan adanya penarikan iuran dari BLT BBM tersebut. Namun berbeda dengan Cayem, Waris mengaku tak mendapat kwitansi saat menyerahkan uang iuran ke ketua RT.
"Warga lain yang menerima BLT juga katanya dimintai iuran itu. Sebenarnya ya sedikit keberatan juga, tapi katanya wajib," ungkapnya.
Ketua RT 10 RW I Desa Cikakak, Maryam tak menampik adanya penarikan iuran kepada warga penerima BLT tersebut. Menurut dia, penarikan iuran merupakan kesepakatan para ketua RT di desanya.
"Uang hasil penarikan akan digunakan untuk pelaksanaan sedekah bumi tahun depan. Penarikan oleh ketua-ketua RT," katanya, Sabtu (17/9/2022).
Maryam mengatakan, di RT yang dipimpinnya, terdapat delapan orang penerima BLT BBM. Seluruhnya sudah menyerahkan iuran setelah menerima bantuan di kantor pos.
"Uangnya masih ada di saya, total Rp800 ribu. Belum disetorkan. Nanti uangnya diambil oleh koordinator ketua RT," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota