SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggiatkan kampanye pencegahan stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.
"Program-program penurunan stunting kami sosialisasikan secara intensif di daerah, terutama kabupaten dan kota yang masuk zona merah miskin, karena biasanya stuntingnya juga tinggi," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dikutip dari ANTARA di Semarang, Kamis (22/9/2022).
Wakil Gubernur menekankan pentingnya kampanye dan penyuluhan dalam upaya mencegah dan menanggulangi stunting.
"Ini adalah momentum yang paling bagus karena masyarakat tanpa disadari mereka menjadi lebih perhatian terhadap kesehatan. Kami sampaikan ini penting untuk kesehatan, keturunan, dan warga ke depan. Maka kami datangi kampus, sekolah, dan pondok pesantren karena remaja-remaja ini harus diedukasi dan meminum tablet penambah darah," katanya.
Baca Juga: Pelaku Pemicu Kebakaran Ilalang di Tol Brebes Terancam Pidana
Wakil Gubernur mengatakan bahwa stunting tidak hanya berkaitan masalah kesehatan dan asupan gizi balita 1.000 hari setelah lahir, tapi juga berhubungan dengan kondisi kesehatan lingkungan.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalankan program-program untuk memperbaiki kesehatan lingkungan, termasuk program jambanisasi dan rehabiltasi rumah tidak layak huni.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalankan Gerakan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng dan Jo Kawin Bocah untuk mencegah pernikahan pada usia dini serta Program Satu OPD Satu Desa Binaan.
Saat ini, angka kasus stunting di Jawa Tengah mencapai 20,9 persen. Ada sekitar 540 ribu anak yang mengalami stunting di Jawa Tengah.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan penurunan angka kasus stunting dari 20 persen menjadi 14 persen pada 2023.
Baca Juga: Bahaya Asap! Ganjar Pranowo Tegur Pembakar Jerami di Tol Bawen-Ungaran
Guna mencapai target tersebut, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dibentuk di 35 kabupaten/kota, 576 kecamatan, dan 8.562 desa/kelurahan di wilayah Jawa Tengah.
Berita Terkait
-
Sudah Lama Punya KTA, Alasan Ahmad Luthfi Gabung Gerindra: Pertama Dukung di Pilkada Jateng
-
Legasi Nana Sudjana 1,5 Tahun Memimpin Jawa Tengah
-
Kemeriahan Festival Durian Jatinom 2025 di Klaten
-
Soroti Masalah Kesehatan Mental, Ganjar Luncurkan Program Teman Cerita
-
Investasi Jateng pada 2024 Capai Rp88,44 triliun, Serap 409.338 orang Tenaga Kerja
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Tenang! Pasokan LPG 3 Kg di Pantura Jawa Tengah Stabil, Warga Tak Perlu Khawatir Jelang Lebaran
-
Dari Hobi Coklat Jadi Omzet Jutaan: Simak Kisah Inspiratif Cokelat Ndalem
-
Hujan Ringan Diprakirakan Guyur Semarang, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Daftar Kekayaan Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah Terpilih Periode 2025-2030
-
Jelang Pelantikan Gubernur, Ahmad Luthfi: Tidur Cukup dan Pikiran Bahagia