SuaraJawaTengah.id - Perajin tahu dan tempe di Kabupaten Kudus, kini memiliki pilihan kedelai sebagai bahan baku, setelah kini ada kedelai lokal untuk membuat tahu dan tempe, menyusul tingginya harga jual kedelai impor.
"Harga jual kedelai impor hari ini (27/9) cukup tinggi karena mencapai Rp12.700 per kilogram, sedangkan kedelai lokal hanya Rp12.000/kg," kata Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf dikutip dari ANTARA di Kudus, Selasa (27/9/2022).
Ia mengakui ketersediaan kedelai lokal memang belum lama, karena selama ini memang sulit diperoleh akibat jumlah lahan tanaman kedelai terbatas. Pasokan kedelai lokal yang diterima saat ini, imbuh dia, dari Kabupaten Pati. Namun stoknya saat ini hanya tersisa 3 ton.
Berbeda dengan kedelai impor stoknya masih cukup banyak mencapai 50 ton dan masih bisa ditambah. Sedangkan kedelai lokal disesuaikan dengan daerah yang panen karena sebelumnya juga mendapatkan pasokan dari Kabupaten Blora dan Jawa Timur.
Sebelum ada penyesuaian harga jual bahan bakar minyak, kata dia, harga jual kedelai impor masih berkisar Rp12.300/kg. Namun, setelah ada penyesuaian harga akhirnya ada kenaikan harga secara bertahap.
Hal itu, lanjutnya, tidak terlepas dari adanya kenaikan biaya transportasi pengiriman kedelai dari Semarang. Sebelumnya biaya transportasi hanya Rp60 per kilogram, kemudian naik menjadi Rp85 per kilogram, sehingga harga kedelai juga disesuaikan dengan tambahan biaya operasional tersebut.
Adanya kenaikan harga jual kedelai juga berdampak pada permintaan menjadi berkurang hingga 30-an persen dari sebelumnya per hari bisa mencapai 20 ton, katanya.
"Perajin tahu dan tempe memang mengakui sulit mempertahankan kapasitas produksinya karena permintaan pasar juga agak lesu," ujarnya.
Program subsidi harga kedelai impor yang digulirkan sebelumnya, kata dia, memang diharapkan berlanjut karena ternyata harga kedelai bukannya turun, justru naik lagi.
Baca Juga: Harga Murah Bikin Petani Kedelai Lokal Menjerit, Pemerintah Siapkan Jurus Ini
Sementara jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus mencapai 300 pengusaha yang tersebar di beberapa kecamatan. Sementara yang sebelumnya diajukan mendapatkan subsidi harga dari anggota Primkopti Kudus sekitar 169 perajin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota