SuaraJawaTengah.id - Psikolog sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi alias Kak Seto mengatakan area khusus anak di tempat umum seperti stadion sepak bola dapat memberi mereka keamanan dari hal yang tidak diinginkan seperti di tragedi Kanjuruhan.
Area tersebut penting bila anak-anak menjadi bagian dari penonton sebuah perhelatan, termasuk pertandingan sepak bola.
"Sama seperti area khusus tempat duduk lansia, area anak juga harus ada sebagai wilayah yang steril untuk menunjukkan stadion itu ramah anak," kata Kak Seto dikutip dari ANTARA, pada Rabu (5/10/2022).
Ketika ada hal-hal yang tak diinginkan terjadi, misalnya kericuhan, maka penonton di area khusus anak harus lebih dulu diselamatkan karena termasuk kelompok yang paling rentan.
Jika pengelola tempat umum belum bisa membangun tempat yang ramah untuk anak, maka orangtua tidak boleh mengajak anak dalam situasi yang berisiko rusuh.
"Jangan mempertaruhkan anak, itu sangat berbahaya," kata Kak Seto.
Dalam penyelenggaraan acara yang didatangi oleh anak, panitia juga diminta lebih ketat dalam menerapkan aturan demi keselamatan, misalnya tidak boleh membawa bahan peledak dan juga senjata tajam.
Dia mengatakan tragedi di Kanjuruhan, Malang, harus menjadi pelajaran berharga untuk meleburkan fanatisme agar tidak ada lagi hak anak yang terenggut.
Dalam situasi yang kondusif, Kak Seto mengatakan keramaian belum tentu jadi musuh untuk anak. Sebetulnya ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan anak ketika diajak ke keramaian, termasuk pertandingan olahraga seperti sepak bola.
Baca Juga: Bantah Versi Polisi, Komnas HAM: Tidak Ada Suporter yang Menyerang Pemain Arema FC
Pengalaman yang didapat dari lingkungan baru dapat mengasah kreativitas dan pengetahuan anak. Di sisi lain, anak juga bisa terinspirasi ketika melihat idolanya beraksi di lapangan, sehingga menimbulkan minat baru yang dapat berujung menjadi impian yang dibawanya hingga dewasa.
Berita Terkait
-
Anggota TNI yang Videonya Viral Tendang Aremania di Tragedi Kanjuruhan Minta Maaf ke Keluarga: Kulo Khilaf...!
-
'Presiden Pasang Badan Buat Polisi' Ratusan Warganet Kecewa Jokowi Sebut Pintu Tertutup Jadi Sebab Tragedi Kanjuruhun
-
3 Perbedaan Mencolok Tragedi Kanjuruhan dengan Estadio Nacional Peru: Masa Berkabung Nasional dan Pengakuan Polisi
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Lelang on The Street, BRI Sapa Warga di CFD Blora, Kenalkan Peluang Investasi dan Kemudahan BRImo
-
La Suntu Tastio: Layanan Digital BRI Membuat Pengelolaan Keuangan Usaha Jadi lebih Praktis
-
Kolaborasi Lintas Budaya, BRI dan PSMTI Jawa Tengah Gelar Pengajian Kebangsaan di MAJT Semarang
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal