SuaraJawaTengah.id - Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Jantung Indonesia (PERKI) dr. Radityo Prakoso, SpJP(K) mengatakan terdapat berbagai faktor pemicu penyakit jantung bagi anak muda, beberapa di antaranya adalah kultur bekerja yang minim gerakan fisik hingga diet atau pola makan yang salah.
"Kita sekarang ini banyak bekerja dengan duduk berjam-jam, semua pekerjaan kita ada di meja. Inactivity ini menjadi salah satu faktornya. Maka dari itu, penting untuk kita melakukan aktivitas fisik," kata dr. Radityo dikutip dari ANTARA, pada Jumat (7/10/2022).
Lebih lanjut, ia mengatakan, tidak ada waktu untuk berolahraga menjadi salah satu dalih yang paling sering diutarakan oleh para pekerja ini. Menurut dr. Radityo, aktivitas fisik bisa diupayakan di tengah-tengah kesibukan, sesederhana melakukan perenggangan, berjalan kaki dari satu titik ke titik lain, dan sebagainya.
"'Tidak ada waktu' menjadi alasan yang paling sering kita dengar. Maka dari itu, kita harus mau memulai (aktivitas fisik) di tengah 'ketidakadaan waktu' itu," ujar dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut.
Faktor lainnya yang disebutkan oleh dr. Radityo adalah pola makan (diet) yang tidak tepat atau seimbang. Tren sekaligus masalah saat ini adalah masyarakat lebih memilih makanan dan minuman yang cepat saji namun rasanya tetap nikmat.
"Sekarang, orang maunya makanan yang cepat tapi rasanya nendang. Nah, rasa nendang ini isinya adalah komponen garam, lemak, dan gula yang tinggi. Selain itu, karbohidrat sederhana, makanan olahan, dan daging olahan juga menjadi tren dibandingkan dengan makanan sehat," jelas dia.
Kombinasi jarang bergerak dan asupan makanan yang tidak seimbang ini membuat kalori bertumpuk dan tidak terpakai (over calorie).
Dokter yang pernah mengikuti kursus di Perhimpunan Angiografi dan Intervensi Kadiovaskular (SCAI) Las Vegas, Amerika Serikat tersebut menambahkan, manajemen stres juga menjadi penting untuk mencegah risiko penyakit jantung di usia muda. Selain itu, rokok juga menjadi pemicu yang tak kalah berbahaya bagi penyakit ini.
"Rokok sangat jahat, bukan hanya untuk orang yang menggunakan, namun juga untuk environment yang menghirupnya. Tren saat ini, anak muda juga memakai rokok yang tidak dibakar (elektrik). Tapi, actually, bahan yang ada di sana masih sangat banyak bahan beracun di dalamnya," papar dia.
Baca Juga: Benarkah Deg-degan Nonton Film Horor Membuat Kalori Terbakar Lebih Banyak?
Maka dari itu, kesadaran untuk menjaga jantung sejak dini menjadi penting, kata dr. Radityo. Ia mengatakan, pencegahan merupakan langkah pertama dan paling utama dari masalah dan penyakit jantung.
"Prevention itu datang dari diri sendiri. Semua risiko bisa di-prevent dengan gaya hidup yang sehat," ujar dia menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
Terkini
-
BMKG: Semarang Bakal Diguyur Hujan Ringan Hari Ini, Waspada Cuaca di Kota Lain!
-
7 Keutamaan Membaca Surat Yasin yang Menggetarkan Hati, Lengkap dengan Terjemahannya
-
Terungkap! Ini 3 Lokasi Tambang yang Bikin Gunung Slamet Gundul
-
10 Mobil Baru yang akan Hadir di 2026 dan Bocoran Harganya
-
Identix Group Buka Gerbang Ekspor Produk Lokal Jateng, Kopi dan Rempah Bakal Tembus ke 42 Negara