SuaraJawaTengah.id - Guru Besar Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Amin Soebandrio mengimbau masyarakat untuk tidak menunda vaksinasi COVID-19 karena pengaruh platform tertentu di tengah ketersediaan yang menipis di sejumlah daerah.
"Intinya, ketika kita sampai pada waktunya dapat vaksinasi, maka vaksin yang ada itu yang dipakai, jangan tunda. Sebab belum tentu dapat lagi. Kalau jadwal sudah tiba, segera vaksinasi," kata Amin Soebandrio dikutip dari ANTARA pada Jumat (7/10/2022).
Ia mengatakan, vaksin COVID-19 yang beredar di Indonesia saat ini memiliki varian platform yang berbeda-beda, seperti inactivated virus, viral vector, hingga mRNA.
"Saat ini seolah banyak orang yang membutuhkan mRNA. Tapi untuk memenuhi target vaksinasi vaksin apapun yang sudah terbukti merangsang kekebalan itu boleh dipakai," katanya.
Menurut Amin, strategi pemerintah membatasi penggunaan vaksin dosis keempat hanya pada kalangan tenaga kesehatan, merupakan langkah yang tepat di tengah keterbatasan stok vaksin booster atau dosis penguat di Indonesia.
Dilansir dari Dashboard Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI per Kamis (6/10), kekosongan stok vaksin booster dialami masyarakat di Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Sawah Lunto, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Belitung, Kabupaten Ciamis.
Situasi yang sama juga dialami Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Waropen, Kabupaten Dogiyai.
Laman tersebut juga menginformasikan terdapat 22 kabupaten/kota dengan sisa stok vaksin booster selama 7 hingga 10 hari ke depan, 15 kabupaten/kota tersisa untuk 10 hingga 14 hari ke depan, dan 61 kabupaten/kota tersisa kurang dari sepekan.
Upaya yang kini ditempuh Kemenkes adalah merelokasi persediaan vaksin booster dari daerah yang masih memiliki jumlah stok vaksin yang berlebih, ke daerah lain yang mengalami persediaan menipis atau kosong.
Baca Juga: 44,18 Persen Lansia di Sumut Sudah Vaksin Booster
Amin mengatakan, kajian Survei Serologi bersama Eijkman, FKM UI dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan baru-baru ini menunjukkan sekitar 70 persen dari populasi yang belum mendapatkan vaksinasi dan belum pernah didiagnosis COVID-19 sudah punya kekebalan.
"Kita mengharapkan orang dapat kekebalan dua cara, setelah vaksin atau sakit. Tapi ternyata pada beberapa orang belum pernah sakit dia punya imun," katanya.
Pembentukan imun dimungkinkan karena ia pernah terpapar sakit atau gejala ringan tapi tanpa disadari, sehingga tubuh membentuk antibodi.
"Misalnya mereka terpapar dalam kerumunan, tapi saat itu imunitasnya baik dan bisa membangkitkan respons imun," katanya.
Tetapi bagi penduduk yang sudah divaksinasi dan juga dikombinasi dengan pernah terinfeksi, kata Amin, memiliki kekebalan sekitar 90 persen.
"Masyarakat sebenarnya sudah punya tingkat kekebalan tertentu walaupun belum divaksinasi, tetapi ini tidak berarti bahwa vaksinasi tidak perlu," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025