SuaraJawaTengah.id - Jagad media sosial Instagram di Kabupaten Banyumas tengah diramaikan dengan kasus pelecehan seksual seorang pria terhadap penumpang perempuan di atas Bus Trans Banyumas. Kejadian tersebut terekam CCTV dan diunggah akun @trans.banyumas.
Dalam tangkapan layar yang diunggah akun tersebut menjelaskan ketidaknyamanan yang dialami seorang penumpang. Pihak pengelola meminta maaf dengan adanya kejadian ini.
"Mohon maaf, para penumpang Trans Banyumas atas ketidaknyamanannya. Hari ini kami telah memaksa turun seorang penumpang yang mengganggu penumpang lain. Terima kasih untuk Driver yang sudah melakukan SOP dengan tepat dan cepat," tulis akun @trans.banyumas dalam unggahannya, Kamis (6/10/2022).
Pengelola akun Instagram Trans Banyumas mengimbau kepada penumpang agar berani berteriak jika kejadian serupa terulang saat berada di Bus Trans Banyumas.
"Untuk para penumpang kami harapkan segera teriak atau lapor ke driver jika ada penumpang yang menggu atau ada kejadian yang tidak sewajarnya. Terima kasih," lanjutnya.
Saat dikonfirmasi, Direktur Trans Banyumas PT Banyumas Raya, Ipung Marsikun menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Menurutnya pelecehan seksual terjadi di atas Bus Trans Banyumas koridor II jurusan Patikraja-Baturraden.
"Kronologi awalnya pelaku duduk di belakang kemudian berdiri dan sambil mengajak ngobrol dengan seorang penumpang di depannya. Kemudian sambil bergelantungan dan menempelkan bagian alat vitalnya ke penumpang di depannya," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (7/10/2022).
Berdasarkan tangkapan layar yang beredar, pelaku merupakan seorang pria berjaket merah dan bercelana pendek berusia sekitar 30 tahun.
Saat itu kondisi bus tidak terlalu sesak, sehingga tidak ada penumpang yang berdiri. Namun, tiba tiba pria tersebut beranjak dari tempat duduknya dan berdiri di depan perempuan berpakaian biru hingga membuat perempuan tersebut tidak nyaman.
Baca Juga: Jadi Korban Pelecehan Seksual di Bengkel, Curhatan Wanita Ini Bikin Warganet Meradang
"Kondisi bus sebenarnya tidak penuh, sesuai dengan bangku. Tidak ada yang sampai berdiriz tetapi pelaku langsung berdiri sambil gelantungan, korban tahu dan merasa risih hingga duduknya bergeser," terangnya.
Kelakuan pelaku terpantau dari CCTV dan diketahui oleh pengemudi bus. Mengetahui gelagat mencurigakan tersebut pengemudi langsung menegur penumpang pria itu dengan menggunakan pengeras suara.
"Setelah itu, pelaku langsung diturunkan di halte bus SMP PGRI di jalan raya Baturraden. Karena driver sudah melihat dari CCTV, kemudian driver memberikan peringatan keras melalui announcer agar pelaku untuk turun," tuturnya.
Dia menjelaskan pengemudi Bus Trans Banyumas telah menjalani SOP yang dilakukan dengan menurunkan pelaku agar penumpang bus merasa nyaman.
Jika gangguannya sudah tidak bisa ditolerir, pengemudi bisa melaporkan kepada pihak berwajib.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik