SuaraJawaTengah.id - Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pronowo terus menjadi perbincangan jika maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun demikian Ganjar bakal sulit mendapatkan restu dari partainya PDI Perjuangan.
Namun demikian, hasil temuan survei eksperimental yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan suara Partai Golkar akan melonjak bila mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
Bahkan, Ganjar Pranowo akan mengubah peta dukungan partai politik.
Pendiri SMRC Saiful Mujani dalam tayang Youtube SMRC TV yang dipantau di Jakarta, Kamis, mengatakan survei eksperimental yang dilakukan SMRC untuk menilai efek calon presiden terhadap perolehan suara Partai Golkar.
Ada tiga tokoh yang dipilih dan diperlakukan sebagai "treatment", yakni Airlangga Hartarto, Ganjar, dan Erick Thohir. Airlangga dimasukkan karena dia sebagai ketua partai. Ganjar karena ada diskusi di kalangan Golkar untuk diusung calon.
"Sementara Erick adalah politikus nonpartai yang selama ini sudah melakukan sosialisasi. Tokoh-tokoh lain yang sudah dideklarasikan oleh partai lain tidak dimasukkan, seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan," kata Saiful pada Bedah Politik bertajuk "Siapa Capres yang Membantu Menaikkan Golkar?".
Sebelum melihat efeknya, kata dia, SMRC melihat variabel kontrol terhadap eksperimen, yakni elektabilitas partai politik.
Dalam variabel kontrol tersebut, Partai Golkar mendapatkan suara 11 persen dan berada di urutan ketiga setelah PDIP dan Gerindra. Survei eksperimental ini hanya menggunakan sampel 267 sehingga "margin of error"-nya sekitar 6,1 persen. Umumnya "margin of error" survei nasional SMRC sekitar 3 persen.
Di antara Ganjar, Airlangga, dan Erick Thohir, kata Saiful, survei ini menemukan bahwa Ganjar memiliki efek positif pada penguatan suara Golkar.
"Dalam 'treatment', pertanyaan kuesioner adalah jika Golkar mencalonkan Ganjar sebagai presiden, maka partai atau calon dari partai mana yang akan dipilih? Dalam simulasi ini, Golkar mengalami penguatan dari 11 persen menjadi 17 persen suara. Kenaikan suara Golkar kurang lebih 6 persen," ungkap Saiful.
Namun ada catatan yang sangat menarik, menurut Saiful, bila Golkar mencalonkan Ganjar, maka suara PDIP menjadi turun dari 25 persen (variabel kontrol) menjadi 18 persen.
Saiful menjelaskan bahwa selama ini, dalam pelbagai survei, PDIP mendapatkan suara selalu melampaui perolehan pada Pemilu 2019.
Menurut dia, salah satu unsur suara PDIP tersebut adalah pendukung Ganjar. Jika Ganjar dicalonkan atau pindah ke partai lain, sebagian suara PDIP pindah.
"Kalau Ganjar dicalonkan oleh Golkar, dia mengajak (sebagian) pemilihnya pergi ke Golkar," kata Saiful.
Jika Golkar mencalonkan Ganjar, kata Saiful, peta kekuatan politik partai mengalami perubahan, di mana Gerindra, PDIP, dan Golkar menjadi berimbang.
Dia memberi catatan agar PDIP perlu berhati-hati dengan hasil temuan ini.
"Kalau PDIP ingin menjaga suaranya, mereka harus hati-hati dengan fakta ini. Jangan sampai Ganjar diambil oleh partai lain," kata Saiful.
Survei ini dalam format wawancara tatap muka pada 3 – 9 Oktober 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara "random" ("stratified multistage random sampling") 1220 responden. "Response rate" sebesar 1027 atau 84 persen. "Margin of error" survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi "simple random sampling").
Metode eksperimental untuk menguji efek pencalonan presiden terhadap elektabilitas partai dilakukan dengan membagi responden secara acak ke dalam empat kelompok (kontrol, "treatment" 1, "treatment" 2, dan treatmen 3), dan setiap responden mendapat satu pertanyaan sesuai kelompoknya.
Berita Terkait
-
Tidak Lagi Jabat Waketum Golkar, Bahlil Geser Ridwan Kamil ke Posisi Ini
-
Bahlil Tunjuk Bamsoet, Idrus Marham hingga Meutya Hafid jadi Pengurus DPP Golkar, Ini Jabatan Mereka!
-
Resmi Diumumkan Bahlil, Berikut Daftar Nama Pengurus Partai Golkar Periode 2024-2029
-
Bahlil Tegaskan Tidak Ada Nama Jokowi di Jajaran Pengurus Partai Golkar, kalau Gibran?
-
Foto: Bahlil Umumkan Pengurus Baru Golkar, Tak Ada Nama Gibran dan Jokowi
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
-
Jelang Nataru, Polisi Batasi Operasional Truk di Jateng
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan
-
Ramai-ramai ke Rumah Jokowi, Calon Kepala Daerah Diminta Fokus pada Isu Mendasar dan Prioritas Lokal