SuaraJawaTengah.id - Tiga kepala daerah dari Kabupaten Pemalang, Purbalingga, dan Banyumas sepakat melakukan kerjasama membangun jalan yang berada di kawasan Perum Perhutani di lereng Gunung Slamet sebelah selatan dan timur.
Dengan mulai dibangunnya jalur wisata Baturraden-Serang-Belik, daerah wisata di Kabupaten Banyumas-Purbalingga dan Pemalang akan saling terintegrasi.
Sebelum dibangun pada tahun ini, Pemprov Jateng sudah menyepakati pengalihan status jalan provinsi yang sebelumnya dikelola pemerintah daerah atas pengajuan 3 bupati pada Bulan Februari lalu.
Secara resmi, pembangunan jalan yang sebelumnya rusak berat dan tidak tersentuh perbaikan selama belasan tahun mulai dikerjakan pada Bulan Juni lalu. Pembangunan dimulai dari wilayah Kecamatan Baturraden menuju wilayah Serang Purbalingga.
Total ruas Baturraden-Serang mempunyai panjang 14 km. Dari jumlah itu, sepanjang 6 km menjadi kewenangan Kabupaten Banyumas. Meski begitu pada tahun ini pemkab menargetkan 3,5 km jalan teraspal.
"Saat ini sudah hampir 2 km. Tinggal 1,5 km lagi, dengan waktu sampai akhir tahun kita optimis bisa tercapai," kata Sub Koordinator Perencanaan Jalan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, Kiki Nofisnu.
Selain kawasan wisata Baturraden di Banyumas dan D'Las Serang, Purbalingga, jalan tersebut juga nantinya menjadi akses ke Kawasan Belik Pemalang. Di kawasan Desa Wisata Nanas Madu Pemalang (Dewi Nadulang), meliputi tiga desa. Diantaranya Desa Bulakan, Sikasur dan Mendelem.
Menurutnya, dalam proses pekerjaan fisik peningkatan jalan tidak ada kendala berarti yang dihadapi. Soal cuaca yang saat ini masih sering hujan di kaki Gunung Slamet, masih bisa diantisipasi.
"Kalau kondisi hujan masih bisa bekerja untuk optimalisasi. Karena targetnya akhir tahun ini sebagian besar selesai," terangnya.
Baca Juga: Gubernur Jateng Sebut Pembangunan Infrastruktur Banyumas Raya Harus Terkoneksi
Sedangkan sisa peningkatan Jalan Baturraden-Serang rencananya bakal ditangani di tahun depan.
"Kita usulkan bantuan keuangan provinsi di tahun depan, dengan usulan Rp 12 miliar. Usulan dengan nominal tersebut termasuk penanganan beberapa jembatan yang ada di ruas Baturraden-Serang," ujarnya.
Melalui jalur tersebut masyarakat di Purwokerto bisa memotong jalan jika ingin berwisata di kawasan Serang-Purbalingga begitu sebaliknya. Jika melalui jalan normal bisa memakan waktu 1 jam lebih.
Namun melalui jalur tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit dengan kondisi jalan sepanjang 14 km teraspal seluruhnya. Selain pemandangannya yang indah, jalur tersebut juga sejuk karena berada di dataran tinggi.
Peningkatan jalan Baturraden-Serang sendiri diharapkan bisa menjadi salah satu, upaya untuk memajukan potensi pariwisata di Kabupaten Banyumas, Purbalingga dan Pemalang.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengaku dalam beberapa tahun ini membangun infrastruktur di wilayah Banyumas Raya agar saling terkoneksi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif