Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 25 November 2022 | 19:44 WIB
Pekerja bergotong royong menarik alat pengaduk material dalam pengerjaan jalan pintas Baturraden-Serang-Belik untuk konektivitas pariwisata dan perekonomian Kabupaten Banyumas, Purbalingga dan Pemalang di kawasan perum perhutani kawasan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Kamis (25/11/2022). [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Tiga kepala daerah dari Kabupaten Pemalang, Purbalingga, dan Banyumas sepakat melakukan kerjasama membangun jalan yang berada di kawasan Perum Perhutani di lereng Gunung Slamet sebelah selatan dan timur.

Dengan mulai dibangunnya jalur wisata Baturraden-Serang-Belik, daerah wisata di Kabupaten Banyumas-Purbalingga dan Pemalang akan saling terintegrasi.

Sebelum dibangun pada tahun ini, Pemprov Jateng sudah menyepakati pengalihan status jalan provinsi yang sebelumnya dikelola pemerintah daerah atas pengajuan 3 bupati pada Bulan Februari lalu.

Secara resmi, pembangunan jalan yang sebelumnya rusak berat dan tidak tersentuh perbaikan selama belasan tahun mulai dikerjakan pada Bulan Juni lalu. Pembangunan dimulai dari wilayah Kecamatan Baturraden menuju wilayah Serang Purbalingga.

Baca Juga: Gubernur Jateng Sebut Pembangunan Infrastruktur Banyumas Raya Harus Terkoneksi

Total ruas Baturraden-Serang mempunyai panjang 14 km. Dari jumlah itu, sepanjang 6 km menjadi kewenangan Kabupaten Banyumas. Meski begitu pada tahun ini pemkab menargetkan 3,5 km jalan teraspal.

"Saat ini sudah hampir 2 km. Tinggal 1,5 km lagi, dengan waktu sampai akhir tahun kita optimis bisa tercapai," kata Sub Koordinator Perencanaan Jalan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, Kiki Nofisnu.

Selain kawasan wisata Baturraden di Banyumas dan D'Las Serang, Purbalingga, jalan tersebut juga nantinya menjadi akses ke Kawasan Belik Pemalang. Di kawasan Desa Wisata Nanas Madu Pemalang (Dewi Nadulang), meliputi tiga desa. Diantaranya Desa Bulakan, Sikasur dan Mendelem.

Menurutnya, dalam proses pekerjaan fisik peningkatan jalan tidak ada kendala berarti yang dihadapi. Soal cuaca yang saat ini masih sering hujan di kaki Gunung Slamet, masih bisa diantisipasi. 

"Kalau kondisi hujan masih bisa bekerja untuk optimalisasi. Karena targetnya akhir tahun ini sebagian besar selesai," terangnya.

Baca Juga: Dispar Kota Yogyakarta Siap Luncurkan Calendar of Event 2023, Ada 12 Event Unggulan

Sedangkan sisa peningkatan Jalan Baturraden-Serang rencananya bakal ditangani di tahun depan.

"Kita usulkan bantuan keuangan provinsi di tahun depan, dengan usulan Rp 12 miliar. Usulan dengan nominal tersebut termasuk penanganan beberapa jembatan yang ada di ruas Baturraden-Serang," ujarnya.

Melalui jalur tersebut masyarakat di Purwokerto bisa memotong jalan jika ingin berwisata di kawasan Serang-Purbalingga begitu sebaliknya. Jika melalui jalan normal bisa memakan waktu 1 jam lebih.

Namun melalui jalur tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit dengan kondisi jalan sepanjang 14 km teraspal seluruhnya. Selain pemandangannya yang indah, jalur tersebut juga sejuk karena berada di dataran tinggi.

Peningkatan jalan Baturraden-Serang sendiri diharapkan bisa menjadi salah satu, upaya untuk memajukan potensi pariwisata di Kabupaten Banyumas, Purbalingga dan Pemalang.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengaku dalam beberapa tahun ini membangun infrastruktur di wilayah Banyumas Raya agar saling terkoneksi.

"Sebenarnya kan kita membangun kawasan di Banyumas Raya sudah cukup lama. Maka kenapa kemudian infrastrukturnya meski terkoneksi. Saya kira beberapa bupati yang pernah bertemu sudah sepakat untuk mengembangkan itu," katanya saat kunjungan kerja di Purwokerto, Rabu (23/11/2022).

Namun gempuran pandemi dalam 2 tahun terakhir menurutnya sangat berdampak terhadap semua pengerjaan pembangunan infrastruktur. Dengan adanya pembangunan jalur integrasi di kawasan Baturraden-Serang harapannya bisa memperlancar roda perekonomian.

"Sekarang tinggal kita membuat event bersama antar daerah. Kalau eventnya banyak mereka akan datang. Maka itulah tugas pemerintah untuk memberikan insentif dan program agar menjadi stimulan pergerakan ekonomi, sosial dan budaya," tutupnya.

Kontributor : Anang Firmansyah

Load More