Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 06 Desember 2022 | 09:49 WIB
Foto prewedding Kaesang Pangarep dan Erina Gudono [Foto: Beritajatim]

SuaraJawaTengah.id - Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono tinggal menghitung hari. Kalau tak ada aral rintangan, keduanya bakal menikah pada 10 Desember 2022.

Sejauh ini berbagai persiapan telah dilakukan. Bahkan sempat tersebar video rumah keluarga Erina Gudono di Yogyakarta yang sedang memasang tenda untuk pernikahan.

Mendekati hari bahagianya itu, Erina blak-blakan mengatakan bahwa sang calon suami, Kaesang Pangarep sudah latihan melafalkan ijab kabul dari enam bulan lalu.

Namun jelang beberapa hari pernikahan Kaesang itu, di media sosial saat ini sedang gaduh foto prewedding Kaesang dan Erina memakai pakaian adat Papua.

Baca Juga: Jelang Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Gibran: Tamu Dilarang Bawa Kado dan Sumbangan

Pakaian adat Kaesang itu dinilai sebagai Cultural Appropriation atau adopsi tidak pantas atas praktik, kebiasaan atau estetika dari satu kelompok sosial atau etnis oleh anggota komunitas atau etnis lain yang lebih dominan.

Akun Twitter @ArnoldBelau mengunggah foto prewedding Kaesang tersebut dengan narasi caption begini: "Foto prewedding @kaesangp : Noken khas Wamena. Harusnya pake koteka. Bukan sali. Di Wamena sali biasanya hanya dipake oleh perempuan."

"Sali/cawat yg di foto itu khas pesisir pantai selatan (mimika we, Asmat, Merauke dan sekitarnya). Mungkin konsepnya yg penting Papua."

Unggahan ini kemudian dikomentari Veronica Koman. Lewat akun Twitternya, @VeronicaKoman menimpali begini: "Contoh textbook apropriasi budaya: @kaesangp ga pernah bicara soal penderitaan Orang Papua, tau2 pake pakaian adat Papua, secara asal-asalan pula."

Unggahan @ArnoldBelau juga menjadi sorotan warganet lain. Sikap mereka terbelah, ada yang mendukung ada juga yang membela putra dari Presiden Jokowi tersebut.

Baca Juga: Gaduh Foto Prewedding Busana Adat Papua, Aktivis: Harusnya Kaesang Pakai Koteka

Akun @BuluPidonk membalasnya dengan kritis: "Klo lo papua tp tdk tau bahwa disuku papua ada laki2 yg tdk berkoteka tp pakai penutup, lo sampah y orang timur. Tp klo lo bukan papua tp sok2an plg tau, ya wajar... orang TOLOL dinegeri ini emang unlimited stock y."

Kemudian akun @eskrimencair ikut nimbrung: "Di daerah saya (jatim) dah sering liat orang papua, bugis, ambon batikan, mau batiknya motif apa event nya apa masa bodoh mereka, yang penting batik. Tapi ya lama2 bosan juga lihatnya, pengen sekali2 orang melayu-jawa pkai adat timur ke acara2 kondangan, rapat, dll."

Unggahan itu ditimpali akun @akubukanako: "lahhh batik ya batik. cuma seragam bermotif. udah gitu doang. ga ada aturan2nya..kalo soal BAJU ADAT, ini kan ada aturannya. ada yg utk cewe, ada yg utk cowo. ada yg utk kaum atas, ada yg utk kaum biasa."

Berikutnya akun @rrenlee0902 yang menulis cuitan agak bijak: "ga ada yg namanya cultural appropriation. mau pake pakaian apa pun asal ga ada niatan merendahkan itu sah-sah aja."

Load More