Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 22 Desember 2022 | 10:11 WIB
Perahu nelayan Cilacap ditambatkan di Kali Yasa, kompleks Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap, untuk menghindari gelombang tinggi akibat cuaca buruk di perairan selatan Cilacap. Pesisir pantai selatan (Pansel) Jawa Tengah berpotensi terjadi air pasang tinggi. Masyarakat pun diminta mewaspadai potensi terjadinya rob atau banjir akibat air pasang. [ANTARA/Sumarwoto]

SuaraJawaTengah.id - Pesisir pantai selatan (Pansel) Jawa Tengah berpotensi terjadi air pasang tinggi. Masyarakat pun diminta mewaspadai potensi terjadinya rob atau banjir akibat air pasang. 

Hal itu berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Potensi rob ini dipengaruhi oleh fenomena bulan baru tanggal 23 Desember dan perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi tanggal 24 Desember," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Kamis (22/12/2022).

Menurut dia, kondisi tersebut berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut di wilayah Indonesia, terutama di wilayah pantai selatan Jateng dan DIY.

Baca Juga: Hampir 100 Persen Penduduk Menerima Jaminan Kesehatan, 11 Daerah di Jawa Tengah Raih Universal Health Coverage

Lebih lanjut, Teguh mengatakan bila dilihat prediksi data pasang-surut, pasang maksimum di perairan selatan Cilacap diprakirakan mencapai 2,1 meter pada tanggal 23-26 Desember 2022 dan terjadi pada malam hari terutama pukul 20.00 WIB hingga 23.00 WIB.

"Sementara itu, prakiraan gelombang laut pada tanggal 23-25 Desember adalah kategori gelombang tinggi atau mencapai 4 meter. Di sisi lain, mulai hari ini (22/12) ada potensi terjadi hujan lebat," katanya.

Ia mengatakan secara umum ada ambang batas potensi kejadian rob di wilayah Cilacap dan sekitarnya, antara lain pasang maksimum lebih dari 1,9 meter dan tinggi gelombang laut lebih dari 4 meter.

Menurut dia, parameter lain seperti hujan lebat serta angin kencang bisa menjadi unsur tambahan terjadinya rob.

"Umumnya rob di pesisir selatan Jawa terjadi pada bulan Mei, Juni, Juli, dan Agustus (MJJA). Namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada Oktober, November, dan Desember (OND) seperti di Kampung Laut sekitar tahun 2013," katanya.

Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Ganjar Minta Fasilitas Tempat Wisata Dicek: Jangan Sampai Bikin Celaka

Dengan pertimbangan tersebut, kata Teguh, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini potensi rob di pesisir atau pantai selatan Jateng dan DIY yang berlaku pada tanggal 22-27 Desember 2022.

Selain itu, pihaknya juga telah mengeluarkan peringatan dini potensi rob di pantai selatan Jawa Barat yang berlaku mulai tanggal 26 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023, demikian Wardoyo. [ANTARA]

Load More