SuaraJawaTengah.id - Menjelang Hari Raya Natal 2022, seluruh gereja di Indonesia dihias dengan berbagai macam pernak-pernik. Termasuk di Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto atau Gereja Katedral Purwokerto.
Umat kristiani menyusun pohon natal berbahan puluhan kilogram serabut kelapa yang dikumpulkan dari jemaat. Dibalik pembuatan pohon natal berbahan serabut kelapa ada pesan yang ingin disampaikan.
Pastor Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto, Romo Martinus Ngarlan menjelaskan, penggunaan serabut kelapa merupakan bagian dari pertobatan ekologis.
"Tahun ini, masih seperti tahun kemarin yang berbahan dasar botol bekas, kami pakai serabut kelapa untuk memaknai tentang pertobatan ekologis. Serabut kelapa itu kan limbah dari kelapa yang biasa dibuang, tapi bisa kami manfaatkan untuk hiasan," katanya, Sabtu (24/12/2022).
Baca Juga: Sterilisasi dan Pengamanan Gereja Katedral Jakarta Jelang Misa Malam Natal
Menurutnya pembuatan pohon natal kali ini menghabiskan sedikitnya 75 kg dengan tinggi 5 meter dan diameter 4 meter. Pembuatan pohon natal ini, umat diharapkan turut serta menyelamatkan lingkungan dari kerusakan lingkungan.
"Kami mengajak umat untuk pertobatan ekologis. Di tengah kerusakan lingkungan, kami berusaha menyelamatkan lingkungan dengan tidak menambah sampah semakin banyak," terangnya.
Selain bagian dari pertobatan ekologis, serabut kelapa juga memiliki filosofi tersendiri. Karena keseluruhan tanaman bisa dimanfaatkan.
"Semua bagian dari kelapa berguna. Kami harapkan umat berguna, bermakna dalam mewartakan kasih Tuhan sehingga natal tahun ini lebih bermakna dalam merajut kebhinnekaan," jelasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Liturgi Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto Iganitus Heru mengaku dalam pembuatan pohon natal ini tidak ada kendala berarti. Terlebih dalam menyusun dilakukan secara gotong royong.
Baca Juga: Telkomsel Siagakan 17 Titik Penjualan di Sejumlah Destinasi Wisata
"Tidak sulit merangkainya. Kami pakai kawat memutar untuk pegangan. Kemudian pemasangan sabut kelapanya dibalik biar kelihatan seperti daun," ujarnya.
Ia mengaku, mulai dari pengumpulan bahan hingga merangkai membutuhkan waktu sekitar satu minggu. Selain itu, serabut kelapa juga digunakan untuk menghias kandang domba untuk ornamen natal diletakkan di pelataran gereja.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
-
Mau Liburan Akhir Tahun? Cek Dulu Tanggal Libur Natal 2024
-
Ada Berapa Tanggal Merah di Bulan Desember 2024? Cek Libur dan Peringatan Hari Besar
-
Link Live Streaming Misa Harian Dan Misa Natal Gereja Katolik di Indonesia
-
7 Ide Dekorasi Natal Anti Mainstream, Bikin Rumahmu Instagramable!
-
Jelang Natal Harga Tiket Pesawat Domestik Bakal Lebih Murah
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Hasil Sementara Pilkada Kendal: Tika-Benny Unggul Signifikan, Ajak Rival Bersatu
-
UMKM Singorojo Bergeliat! Telkomsel Perluas Jaringan Internet di Daerah Terpencil
-
Nusakambangan Tambah Tamu: 6 Napi Teroris Dipindah ke Supermax Security
-
Pengamat: Peran Jokowi dan Prabowo Kunci Kemenangan Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah
-
Kemenangan Jaguar di Pilwalkot Semarang: Strategi PDIP Didukung Logistik yang Besar