SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu warga Dukuh Ngelo, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Kamis (12/1/2023). Mereka mengungsi di balai desa, lantaran banjir masih merendam rumah mereka setinggi 60 centimeter.
Tiba di lokasi pengungsian, Ganjar didampingi Kepala Desa Karangrowo, Heri Darwanto menilik ruang logistik, dapur umum, dan aula balai desa yang digunakan sebagai pengungsian.
Ada 153 jiwa dari 74 KK yang mengungsi di balai desa tersebut. Pengungsi didominasi lansia, petugas kesehatan pun berjaga di tempat pengungsian. Mereka sudah sepekan berada di sana.
Ganjar menanyakan pada Heri mengenai penyebab banjir tersebut. “Karena Pati, Juwana itu masih banjir pak. Dampak anak sungai Juwana,” kata Heri.
Heri menuturkan, kondisi warga yang mengungsi dalam keadaan baik. Logistik pun tercukupi. Menurutnya, warga yang mengungsi dapat makan sehari tiga kali.
Sementara itu di Dukuh Krajan, kata Heri, ribuan jiwa di sana memilih bertahan meski rumahnya terendam banjir. Musababnya mereka khawatir dengan harta benda di rumah.
"Kalau di pengungsian ini lengkap, ada jamban dari PUPR, air kami mintakan dari PDAM, tidur juga di alas matras dari Kemensos dan keamanan juga lengkap 24 jam. Kalau di Dukuh Krajan itu memang laki-lakinya yang bertahan. Tapi makanan kita suplai terus," kata Heri.
Kedatangan Ganjar menjadi pelipur lara bagi para pengungsi. Selain membagikan mainan untuk para anak-anak, Ganjar juga gayeng dengan para lansia dan emak-emak di sana.
"Bu masak apa? Lha ini sayure kok masih. Saya nyicip singkongnya ya," seloroh Ganjar pada ibu-ibu PKK yang sedang menyiapkan menu makan siang.
Gubernur berambut putih itu menyampaikan apresiasi pada relawan yang telah membantu dan melayani kebutuhan para pengungsi. Termasuk kesigapan Kades mengevakuasi warganya.
"Wah ini semua lengkap, Pak Kadesnya top. Wis pokoke sehat-sehat semua. Sing sabar, mugo-mugo gek ndang surut," ujarnya.
Ganjar lantas berpamitan dan melanjutkan tinjauan ke GKMI Tanjungkarang yang juga dijadikan tempat pengungsian oleh pemerintah desa setempat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Dari Ilir-ilir hingga Gendukan: 57 Warisan Budaya Jateng Resmi Diakui, Siap ke UNESCO!
-
Polda Jateng Siapkan Paradigma Baru Pola Pengaman Natal dan Tahun Baru
-
Transaksi Nataru Aman, BRI Perkuat Layanan Digital dan AgenBRILink
-
Fundamental Solid Dorong Kapitalisasi Pasar BRI Terus Tumbuh Dua Dekade
-
7 Hatchback Bekas di Bawah Rp100 Juta yang Masih Layak Jadi Mobil Harian