Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 16 Maret 2023 | 13:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau kondisi ruas jalan rusak di Jalan Brigjen Sudiarto, Semarang, Kamis (16/3/2023). Jalan tersebut sebelumnya dikeluhkan oleh Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu agar segera diperbaiki. [Dok Pemprov Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau kondisi ruas jalan rusak di Jalan Brigjen Sudiarto, Semarang, Kamis (16/3/2023). Jalan tersebut sebelumnya dikeluhkan oleh Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu agar segera diperbaiki.

Bersepeda dari rumah jabatannya di Gajahmungkur, Ganjar menuju ke Jalan Brigjen Sudiarto didampingi istrinya, Siti Atikoh. Di lokasi, Ganjar didampingi Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Cipta Karya AR Hanung Triyono.

“Tadi Jalan Brigjen Sudiarto kemarin itu ada komplain dari Bu Walikota, Bu Ita. Kok itu kondisinya tidak bagus kenapa. Kami cek, jadi kami laksanakan perintahnya wali kota, kami cek,” tegas Ganjar.

Ganjar mengatakan, ruas Jalan Brigjen Sudiarto mulai exit tol Gayamsari sampai persimpangan Jalan Supriyadi, kondisinya memang bergelombang dan tidak nyaman.

Baca Juga: CEK FAKTA: Gempar Jokowi dan Ganjar Pranomo Resmi Keluar dari PDIP

“Kalau posisi jalannya rusak banget tidak, tapi tidak terlalu nyaman memang. Apalagi untuk pengendara roda dua,” kata Ganjar.

Saat meninjau, diketahui kondisi jalan yang rusak disebabkan berbagai faktor. Di antaranya drainase di kanan kiri jalan yang sedimentasinya tinggi sehingga saat hujan deras air meluap dan mengakibatkan struktur jalan mudah rusak.

“Ternyata ini memang lebih sistematis lagi. Satu, karena hujan kemarin luar biasa, genangannya tinggi. Ternyata teknisnya sebelahnya selokan. Selokannya tanggung jawab kami. Kami akan coba perbaiki lagi selokannya agar bisa sedimennya diangkat,” jelasnya.

Dari pantauannya, Ganjar mengatakan perbaikan jalan nantinya dengan metode pemotongan di ruas jalan yang kondisinya kurang baik. Selanjutnya, kata Ganjar, ruas tersebut akan dibeton.

“Dengan cara itu harapan kita nanti akan bisa memberikan kenyamanan. Sekali lagi untuk drainasenya nanti kami perbaiki,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi dan Ganjar Mesra dengan Prabowo di Sawah, PDIP Keras: Jangan Diinterpretasikan Macam-macam!

Ganjar yang berdiri di atas beton penutup drainase, mengimbau masyarakat untuk tidak menutup secara permanen lubang drainase. Sehingga memudahkan jika harus melakukan pengerukan.

“Problemnya banyak yang di depan rumah, ada toko,biru dicornya permanen. Maka kita akan sosialisasikan, kalau nggak kita bongkar. Kalau itu tidak dilakukan maka nanti yang terjadi protesnya luar biasa. Itu contoh saja,” katanya.

Kepada Ganjar, Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Cipta Karya AR Hanung Triyono menuturkan bahwa anggaran yang dikucurkan untuk perbaikan ruas Jalan Brigjen Sudiarto sepanjang 6,35 kilometer dengan nilai anggaran totalnya Rp 20 Miliar.

Dari situ, Ganjar langsung menuju ke Jalan Medoho Raya. Jalan tersebut merupakan jalan milik Pemkot Semarang yang dibantu betonisasi dengan Bantuan Keuangan Provinsi senilai Rp Rp 3,9 miliar.
“Ini bantuan keuangan kami ke pemerintah kota. Jadi kami bantu pemerintah kota untuk kita bisa membantu mempercepat infrastuktur-infrastruktur yang memang butuh bantuan kami, dukungan kami. Ini juga kami lakukan di kabupaten/kota yang lain,” ujarnya.

Ganjar senang karena pekerjaan betonisasi di sepanjang Jalan Medoho Raya itu hasilnya bagus. Di sisi lain, dalam masa penyusunan RAPBD tahun anggaran 2024 ini Ganjar berharap pos anggaran bantuan akan tersebar merata.

“Sehingga nanti bisa kita bagi untuk ke kabupaten/kota yang mohon maaf lebih rendah kapasitasnya atau kabupaten/kota yang miskin, sumber pendapatan tidak tinggi tapi butuh bantuan lebih gede. Ini yang coba kita bantu,” jelasnya.

Apalagi selama dua tahun belakang banyak pos anggaran yang direfocusing untuk penanganan Pandemi Covid-19. Sehingga pos anggaran yang disusun di RAPBD tahun anggaran 2024 harus maksimal.

“Nah berapa banyaknya kami minta perkiraan dari Dinas Bina Marga untuk menghitung, sehingga di akhir Musrenbang nanti kami sudah tahu berapa angka yang dibutuhkan karena dua tahun kemarin kami tidak memperbaiki. Dugaan saya gede, kalau gede nanti kami minta persetujuan DPRD,” tandasnya.

Load More