SuaraJawaTengah.id - Lantunan musik dangdut menyambut orang-orang yang akan berbelanja di Pasar Tambaklorok, Keluarahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara.
Musik dangdut itu dimainkan seklompok ibu-ibu yang tergabung dalam Komunitas Yatiman Pasar Tambaklorok. Berbekal sound system dan mic, para ibu-ibu secara bergiliran menyanyikan sebuah lagu untuk menghibur pengunjung pasar.
Apa yang dilakukan ibu-ibu tersebut bukan sekedar hiburan semata. Akan tetapi mereka sedang menjalankan aksi sosial pengumpulan dana untuk santunan anak yatim dengan cara mengamen.
"Setiap Sabtu dan Minggu kita rutin ngamen di Pasar Tambaklorok. Uang hasil ngamen intinya untuk santunan anak yatim," ucap Ketua Komunitas Yatiman Pasar Tambaklorok, Arivah Prihatin, Sabtu (10/6).
Perempuan yang akrab disapa Arivah itu mengungkapkan kegiatan sosial santunan anak yatim itu diinisasi oleh para pedagang ikan.
"Sudah berjalan dua kali, sekarang lagi proses pengumpulan dana untuk ketiga kalinya," ungkap Arivah.
Arivah kemudian menceritakan kalau tahun 2022 kemarin. Komunitasnya memberikan santunan sebesar Rp26 juta kepada 197 anak yatim piatu, 49 kaum dhuafa dan 37 kalangan difabel.
Menurut Arivah, santunan anak yatim ketiga untuk tahun ini digelar pada bulan Agustus. Ia masih tidak menyangka dengan semangat gotong royong warga Pasar Tambaklorok untuk berbagi kepada sesama.
"Kebanyakan orang-orang tambak suka hiburan seperti ini. Daripada nyawer di organ tunggal tidak ada manfaatnya. Mending nyawer disini malah jadi tabungan akhirat," tutur Arivah.
Baca Juga: 10 SD Negeri Berprestasi di Kota Semarang Tahun 2023
Berawal dari Iseng
Pengelolaan Pasar Tambaklorok, Amron mengutarakan sebelum adanya kegiatan ngamen untuk santunan anak yatim. Para pedagang minta dibelikan sound system untuk sekedar hiburan.
"Pas udah dibelikan sound system yang mau karaokean itu bayar Rp5 ribu. Kita nyanyi dan goyang bareng-bareng. Pokoknya pedagang guyub semua," kata Amron.
Ketika ada ide santunan anak yatim, lalu cara pengumpulan dananya lewat ngamen. Menurut Amron nggak semua pedagang saat itu setuju.
Namun, lambat laun semua pedagang akhirnya mendukung dan secara sukarela mereka memberi sumbangan ketika ibu-ibu dari Komunitas Yatiman Pasar Tambaklorok ngamen.
"Kita melibatkan RT dan RW setempat untuk mencari data anak yatim, kaum dhufa dan difabel di kampung Tambaklorok," ucap Amron.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota