SuaraJawaTengah.id - Bagi warga Semarang, monumen Tugu Muda yang berdiri kokoh di jantung kota merupakan saksi bisu pecahnya pertempuran 5 hari di Semarang antara pejuang kemerdekaan Indonesia melawan tentara Jepang.
Namun di sisi utara kota Semarang, tepatnya di dekat muara banjir kanal barat berdiri monumen ketenangan jiwa.
Monumen tersebut juga untuk mengenang pertempuran 5 hari di Semarang dari sudut pandang yang lain.
Sesuai namanya, monumen berupa bongkahan batu dan tertera tulisan aksara Jepang itu memang berada di lokasi yang sangat tenang. Hembusan angin dan suara deru ombak begitu terasa disana.
"Kalau istilah Jepangnya monumen itu dikenal dengan nama Chinko No Hi. Diresmikan Wali Kota Semarang era Soetrisno Soeharto beserta warga Jepang," kata Pemerhati Sejarah, Johanes Cristiono, saat dihubungi SuaraJawaTengah.id, Rabu (14/6).
"Untuk mengenang warga sipil dan tentara Jepang yang dibunuh para pejuang kemerdekaan Indonesia," tambahnya.
Menurut lelaki yang akrab disapa Johanes itu menuturkan kalau penggas monumen ketenangan jiwa seorang perwira dari Jepang bernama Aoki Masafumi.
Dalam pahatan monumen ketenangan jiwa tertulis sebanyak 150 warga sipil dan tentara Jepang dibunuh dalam pertempuran lima di Semarang.
Selain tulisan nama-nama korban, Aoki Masafumi juga menuliskan sebuah harapan agar para korban bisa tenang dan segala pengorbanan kedua belah pihak menjadi acuan perdamaian dunia.
Baca Juga: Hari Kemerdekaan Pers Sedunia, AJI Palembang Aksi 1.000 Lilin Teruntuk Kebebasan Berekspresi
"Para tawanan Jepang di penjara Bulu dibunuh. Warga sipil Jepang yang tinggal dipenjuru Semarang diburu. Lalu mayat-mayatnya dibuang ke aliran sungai banjir kanal barat," ungkap Johanes.
Terabaikan
Kondisi monumen ketenangan jiwa pagi itu seperti tidak terawat. Disekelilinginya, banyak ilalang menjulang tinggi dan tumbuhan lainnya.
Selain itu, akses jalan untuk ke sana pun cukup terjal. Karena jalannya masih berupa tanah, bebatuan dan sering digenangi air rob ketika siang dan sore hari.
"Kalau tidak salah dua tahun lalu, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Kanasugi berkunjung ke sana. Mestinya Pemerintah kota Semarang ambil peluang untuk bekerja sama dengan mereka," papar Johanes.
"Minta dibangun akses jalan menuju ke sana. Lokasinya kan bagus dekat pantai baruna. Bisa dibuat wisata mancing atau untuk sekedar nongkrong melepas penat," lanjutnya lagi.
Berita Terkait
-
Nagita Aulia Dewi Jadi Satu-Satunya Wakil Kabupaten Sumedang dalam Paskibraka Tingkat Provinsi untuk Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
-
Usia 101 Tahun, Mad Supyan Veteran Pejuang Kemerdekaan RI Asal Kebumen Naik Haji
-
Asyik Akan Ada Kado Istimewa di Hari Kemerdekaan Bagi ASN PPPK Guru 2022, Jika Daerah dan BKN Lakukan Ini
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota