SuaraJawaTengah.id - Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan antar dosen di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah hingga kini masih belum tuntas.
Presiden BEM Unsoed Bagus Hadikusumah mengatakan, kasus kekerasan seksual yang melibatkan pejabat itu sudah terjadi cukup lama.
Namun, kampus terkesan mengabaikan bahkan menutup-nutupi.
Sementara, kasus tersebut sudah ditangani Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Unsoed.
Ia menyebut, pihaknya sebelumnya sudah memberikan surat rekomendasi kepada rektorat namun belum ada tindak lanjut sampai detik ini. Lebih mengejutkan lagi, terduga pelaku justru dilantik menjadi pejabat di salah satu fakultas pada Selasa kemarin.
"Surat rekomemdasi itu belum sampai ditandatangani malah melantik beliau (terduga pelaku kekerasan seksual) menjadi pejabat," kata Bagus.
BEM meminta rektor segera mengusut tuntas kasus kekerasan seksual dan mencopot pejabat tersebut. Pihaknya tidak menghendaki jika terduga pelaku lebih berkuasa yang dapat berisiko bertambahnya korban.
"Kami tidak mau terduga pelaku berkuasa, karena bisa saja dengan relasi kuasanya akan menambah korban," ujar Bagus.
Rektorat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, menanggapi soal terduga pelaku kekerasan seksual yang dilantik menjadi pejabat kampus. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr Kuat Puji Prayitno mengatakan, keputusan tersebut telah melalui banyak pertimbangan.
Baca Juga: Profil Sugeng Suparwoto yang Tersandung Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Verbal
Menurutnya, kasus yang dilaporkan sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh para pihak yang terlibat. Pimpinan juga mempertimbangkan potensi dan kompetensi yang dimiliki para pejabat yang dilantik.
"Kami meyakini bahwa kesempatan yang diberikan kepada para pejabat yang dilantik akan membuka peluang bagi para pejabat baru untuk berkontribusi lebih optimal bagi kemajuan Unsoed," kata Kuat melalui keterangan tertulis, Rabu (14/6/2023).
Terkait tudingan kampus terkesan menutupi kasus tersebut, Kuat memastikan Unsoed telah menindaklanjuti dan memproses semua pengaduan kasus kekerasan seksual yang masuk ke Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
"Jika dipandang ada keterlambatan dalam penanganannya, itu terjadi karena kehati-hatian pimpinan di dalam membuat keputusan, agar dapat memberikan hasil yang terbaik," ujar Kuat.
Mengetahui situasi yang terjadi, aksi mengenakan pita hitampun sempat dilakukan oleh sejumlah mahasiswa. Aksi simbolik tersebut dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas kasus yang terjadi.
Aksi yang diinisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Budaya Unsoed dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota