SuaraJawaTengah.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kemungkinan El Nino di Indonesia terjadi pada bulan Juni 2023. BMKG mengingatkan semua pihak untuk mengantisipasinya.
Menyikapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko pun meminta semua pihak mewaspadai dampak El Nino ini. El Nino, katanya, berdampak pada berkurangnya curah hujan. BMKG dan beberapa pusat iklim dunia lainnya telah memperkirakan peluang El Nino pada semester II tahun 2023, dengan level lemah hingga kuat.
Sesuai prediksi, menurutnya, curah hujan pada Agustus-September-Oktober 2023 diperkirakan akan berada di kategori bawah normal. Sehingga, dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya.
Untuk mengantisipasinya, dia menyarankan pemerintah pusat hingga daerah segera melakukan langkah antisipatif. "Pemerintah perlu memaksimalkan fungsi infrastruktur sumber daya air seperti waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air," katanya.
Baca Juga: Hadapi Potensi El Nino, Ini yang Dilakukan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah
Selain itu, dampak lain yang perlu diwaspadai adalah kenaikan harga kebutuhan pokok. Dampak ini mulai terlihat, sejumlah bahan pokok makin mahal dalam beberapa bulan terakhir. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, kenaikan terjadi pada komoditas daging ayam, telur, daging sapi hingga bawang-bawangan sejak April lalu.
"Pemerintah atau BMKG mengingatkan awas dengan El Nino. Ini secara psikologi menjadi pemicu kenaikan harga karena ada kekhawatiran di masa depan," katanya.
Tak hanya itu, ia berharap pemerintah juga memberikan solusi misalnya pangan apa yang perlu ditanam saat nantinya terjadi El Nino. Karena El Nino adalah fenomena panas yang berlebih, maka perlu diimbau ke petani untuk menanam tanaman yang tahan panas.
Skema Mitigasi
Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah menyiapkan mitigasi untuk menghadapi potensi El Nino. Berdasarkan pantauan BMKG, Fenomena El Nino sudah terjadi di wilayah Jateng. Fenomena ini ditandai cuaca kemarau dan berkurangnya curah hujan.
Baca Juga: BELI Catatkan Kenaikan Transaksi Bahan Pokok 23% di Kuartal I Tahun 2023
Ganjar mengatakan, sejumlah skema mitigasi untuk menghadapi potensi kekeringan akibat fenomena El Nino telah disiapkan. Di antaranya mengeluarkan cadangan pangan pemerintah (CPP), hingga optimalisasi dana desa.
“Bulog kabupaten/kota semuanya mesti siap, kampanye food loss dan food waste itu kami siapkan, mengoptimalkan dana desa untuk bergerak,” kata Ganjar di kantornya, Rabu (21/6/2023).
Ganjar mengatakan, stok pangan lokal seperti beras, jagung, dan ketela juga telah disiapkan untuk kondisi darurat. Sektor kesehatan juga diperkuat untuk menangani potensi penyakit yang akan menjangkiti.
“Lalu air bersih, karena air bersih ini kalau kurang, besok potensinya penyakit demam berdarah dan sebagainya. Maka kesehatan kita minta untuk jalan,” tutur Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar menyebut upaya-upaya ini berkaca pada kemarau El Nino yang melanda Jateng pada 2019 lalu, yang terjadi selama 9 bulan. Di wilayah rawan terdampak kekeringan, di antaranya di Brebes, Tegal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Wonogiri juga telah disiapkan.
“Peta perkiraan, puncak kemaraunya itu antara Juli dan Agustus. Tapi kita mesti lihat kalau El Nino-nya bisa lebih panjang maka akan cukup berbahaya. Peta bahaya kekeringannya sudah kita petakan semuanya,” kata Ganjar.
“Setiap OPD betul-betul menyiapkan diri masing-masing agar kita bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada. Jadi ini kita siapkan rencana aksi, mitigasi risiko dari dampak El Nino,” sambungnya.
Ganjar pun mengajak masyarakat untuk turut terlibat dalam mitigasi kekeringan di Jateng. Antara lain dengan menjaga produksi pertanian tanaman pangan rumah tangga.
“Kami minta, satu menjaga produksi pertanian pangan dan kita mendorong rumah tangga-rumah tangga juga untuk menanam sendiri. Terus, kemudian perikanan, peternakan, perkebunan kita siapkan,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Waspada! La Nina Datang, Indonesia Terancam Banjir Besar?
-
Perbedaan El Nino dan La Nina: Siapa yang Bikin Angin Kencang Melanda Indonesia?
-
Pastikan Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Sudah Siap, Gibran: Challenge-nya Adalah...
-
Cegah Anggaran Rumah Tangga Boncos, Ini 3 Tips Hadapi Lonjakan Harga Bahan Pokok Akibat Dolar AS Tinggi
-
Siap-siap Emak-emak, Harga Beras Bakal Naik Lagi
Terpopuler
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Andre Taulany Diduga Sindir Raffi Ahmad, Peran Ayu Ting Ting Jadi Omongan Netizen
- Beda Kekayaan Ahmad Dhani vs Mulan Jameela di LHKPN: Kebanting 10 Kali Lipat
- Kembali di-PHP Belanda, Pemain Keturunan Rp695 Miliar Pertimbangkan Bela Timnas Indonesia?
- Dear Shin Tae-yong! Kevin Diks Lebih Senang Dimainkan sebagai Pemain...
Pilihan
-
Kronologi BNI "Nyangkut" Rp374 Miliar karena Beri Utang ke Sritex
-
Misteri Gigi 4 Truk Pemicu Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang KM 92
-
Nyaris Tiada Harapan: Potensi Hilangnya Kehangatan dalam Interaksi Sosial Gen Z
-
3 Hari Jelang Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siap-siap Harga Tiket Pesawat Naik Ibu-Bapak!
-
Gelombang PHK Sritex Akan Terus Berlanjut Hingga 2025
Terkini
-
BRImo FSTVL Ajak Nasabah Transaksi dan Menabung, Raih Hadiah Keren BMW 520i M Sport dan Ribuan Hadiah Langsung
-
Pegiat Sosmed Ini Sebut Jika Andika Perkasa-Hendi Ingin Menang, Jangan Ada yang Main Dua Kaki
-
4 Napi Terorisme Nusakambangan Ikrar Setia NKRI, Bertobat Jadi Duta Perdamaian
-
Cegah Politisasi Kades, Pj Gubernur Jateng Lakukan Ini Jelang Pilkada 2024
-
Gilbert Agius Bocorkan Strategi PSIS Semarang di Putaran Kedua Liga 1: Datangkan Pemain Terbaik!