SuaraJawaTengah.id - Kasus meninggalnya mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) Anindita Syafa Nabila Rizky, menjadi perhatian banyak pihak . Namun demikian, korban meninggal Anindita, ternyata memiliki penyakit asam lambung.
"Ini sudah sering terjadi di beberapa gunung, termasuk Gunung Lawu. Saat itu pas kumat (asam lambung) dan ditambah hipotermia. Jadi penting untuk cek dulu apakah anggota dalam kondisi sehat atau tidak," kata Komandan Markas SAR Karanganyar Arif Sukro Yunianto di Karanganyar, Senin (26/6/2023).
Ia mengatakan bagi para pendaki, saat berangkat naik gunung memang menjadi momen yang menyenangkan. Meski demikian tidak satupun pendaki tahu kondisi gunung yang akan terjadi ke depan.
"Kondisi bisa berubah sewaktu-waktu. Jadi kalau tidak sehat jangan dipaksakan," katanya.
Ia pun mengimbau kepada para pendaki pemula memahami medan gunung sebelum mendaki guna meminimalisasi risiko di tengah jalan.
"Paling tidak baca riwayat gunung, medan, dan cerita gunung tersebut, dari referensi teman," katanya.
Ia mengatakan dengan langkah antisipasi tersebut terutama untuk pendaki pemula agar mempersiapkan diri secara matang. Selain itu pendaki juga harus berterus terang terkait riwayat penyakit yang diderita.
"Sebetulnya sudah disiapkan aturan yang berlaku, termasuk mencantumkan surat keterangan sehat karena kan pendaki tidak tahu kondisi gunung bagaimana. Jadi dari diri pribadi dulu, riwayat penyakit, kalau kambuh kan punya obat," katanya.
Terkait hal itu, kata dia, ketua tim juga harus paham kondisi kesehatan masing-masing anggota sehingga bisa dilakukan langkah antisipasi.
Baca Juga: Seru Banget! Restoran di Karanganyar Ini Menawarkan Konsep Makan di Persawahan
"Kalau kedinginan bisa balik ke basecamp. Banyak yang nekat ke puncak tanpa melihat kondisi masing-masing," katanya.
Sebelumnya Anindita yang ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian cetho Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (25/6) siang.
Arif mengatakan kronologi kejadian itu berawal saat pos pendakian Jalur Cetho menerima informasi adanya survivor yang tidak sadarkan diri di Pos 4 Gupakan Menjangan.
"Setelah mendapatkan informasi itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) dari relawan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi survivor. Sekitar pukul 13.00 WIB, Yim TRC mengabarkan bahwa kondisi survivor tidak tertolong dan langsung melakukan evakuasi," kata Arif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC
-
7 Poin Kajian Surat Yasin tentang Ilmu, Adab, dan Cara Beragama menurut Gus Baha
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025