Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 21 Juli 2023 | 13:34 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, usai menghadiri Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) dan Asalha Mahapuja 2567/ 2023 di kawasan Candi Borobudur, Jumat (21/7/2023). [Dok Pemprov Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Membangun suasana damai diharapkan menjadi kesadaran semua elemen masyarakat. Hal itu disepakati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, usai menghadiri Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) dan Asalha Mahapuja 2567/ 2023 di kawasan Candi Borobudur, Jumat (21/7/2023).

Pernyataan itu disampaikan Bikkhu Guthadhammo Mahathera sebagai ketua panitia acara dalam sambutannya. Suasana tahun politik menjadi alasan pemilihan tema ITC 2023 yakni Memperkokoh Moral, Membangun Kedamaian Bangsa.

“Karena sudah mulai tahun politik dan banyak berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan menyebar di media sosial dan masyarakat kita dengan menghadapi tahun 2024, kita juga harus waspada inilah yang para bikkhu sangha dan bhante ingatkan ke ummat Budha,” ucapnya.

Pernyataan ini diamini oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menuju tahun 2024 semakin banyak yang menggunakan media sosial dengan kurang bijak. Sehingga butuh spiritual yang dalam untuk mengendalikan diri dan tidak terbawa suasana.

Baca Juga: Gibran Akan Dampingi Ganjar Pranowo Olahraga Pagi di Bogor, Mulai Kampanye

“Maka kita mesti menjaga kebijakan bermedsos, itu menurut saya sesuatu yang luar biasa dari kepedulian dan dari kelompok agamawan kepada situasi sosial dan politik yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar sempat menyapa satu persatu peserta ITC dan mendengarkan masukan. Hampir semua berpendapat dan sepakat untuk menjaga suasana agar tetap sejuk.

Terlepas dari itu, Ganjar senang melihat terselenggaranya acara ini. Sebab, hal ini selaras dengan rencana menjadikan kawasan Candi Borobudur sebagai pusat peribadatan umat Buddha.

“Saya ikut senang karena banyak ummat Buddha yang juga mulai optimal menggunakan beberapa area yang ada di candi untuk beribadah,” ucapnya.

Usai menghadiri acara ITC, Ganjar mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Semester I dan Rapat Dewan Pengarah Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata penataan kawasan Candi Borobudur dipimpin Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, bersama sejumlah menteri lain.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ajak Gibran Olahraga Bareng Akhir Pekan di Bogor

“Kemarin sudah rapat dengan presiden di istana, hari ini kita rapat di sini untuk menuntaskan beberapa bagian yang belum selesai sehingga wisatanya bisa berjalan, konservasinya bisa berjalan, penataannya tuntas, terus akses untuk mereka yang beribadah juga terbuka,” ujarnya.

Ganjar menegaskan tidak ada usulan baru dalam rapat tersebut. Rapat diadakan untuk menyelesaikan dan menajamkan sehingga pada akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo, 2024 mendatang, Borobudur yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) bisa tuntas.

“Nggak ada usulan baru karena penataannya sudah, ini tinggal eksekusi aja agar di 2024 di era Pak Presiden Jokowi betul-betul tas-tas tuntas, penajaman aja,” katanya.

“Kalau kita kan pekerjaan kami dan pemkab ini yang belum selesai yang Pasar Kujon. Nah ini mau kami selesaikan sambil menunggu analisis dampak lingkungannya dan dari YIA-nya untuk dioverlay,” tandas Ganjar.

Acara itu dihadiri Dirjen Bhimmas Kemenag RI Nyoman Suriadarma, Bhikku Pannavaro, Forkopimda Kabupaten Magelang, perwakilan dari Permabudhi dan FKUB.

Sebagai informasi, Indonesia Tipitaka Chanting merupakan kegiatan pembacaan teks-teks kitab suci agama Buddha (Tipitaka) berbahasa Pali, dengan peserta dari unsur Bhikkhu, Samanera, Atthasilani, dan umat Buddha yang dimulai pada 21-23 Juli 2023 dengan melaksanakan puasa atthasila selama 2 hari dan dilanjutkan dengan puja hari Asalha.

Load More