SuaraJawaTengah.id - Tragedi gerakan 30 September 1965 atau G30S PKI adalah salah satu peristiwa berdarah paling kelam pasca kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa tersebut mengakibatkan tujuh korban tewas, dengan enam di antaranya adalah jenderal dan satu lagi seorang perwira TNI Angkatan Darat.
Beberapa hari setelah peristiwa itu, terjadi aksi penculikan, penahanan dan pembunuhan massal terhadap lebih ratusan ribu orang yang dianggap sebagai anggota maupun simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Rentetan sejarah kelam itu sampai sekarang masih membekas di masyarakat. Setiap tahunnya selalu ada refleksi untuk memperingati tragedi yang menciderai nilai-nilai kemanusiaan tersebut.
Baca Juga: Perankan Tokoh Anak Simpatisan PKI di Film Kupu Kupu Kertas, Amanda Manopo Sempat Takut
Pada periode 1965, Jawa Tengah dikenal memiliki basis pendukung PKI sangat besar. Sehingga saat meletusnya peristiwa pembersihan terhadap orang-orang PKI. Korban yang berjatuhan di Jawa Tengah mencapai 40.000 orang.
Berdasarkan data yang tulis oleh Martin Aleida dalam buku 'Tuhan Menangis, Terluka'. Berikut ini lokasi dan jumlah korban pembunuhan massal simpatisan PKI di Jawa Tengah.
1. Di Kabupaten Boyolali terdapat 16 kuburan massal simpatisan PKI yang tersebar di beberapa titik. Tercatat sebanyak 786 orang jadi korban peristiwa memilukan tersebut.
2. Di Kota Solo jembatan Bacem yang berada diatas aliran sungai Bengawan Solo jadi saksi sejarah orang-orang simpatisan PKI dibunuh lalu dibuang ke sungai. Peristiwa mencengkam tersebut sampai memakan korban 1500 orang.
3. Di Kabupaten Klaten sebanyak 500 orang simpatisan PKI dibunuh di satu titik di daerah Kecamatan Gantiwerno.
Baca Juga: Ulasan Buku 'Sungai yang Memerah', Membuka Ingatan dari Peristiwa G30S PKI
4. Di Kabupaten Pati terdapat tujuh lokasi kuburan massal simpatisan PKI. Tercatat sebanyak 208 jadi korban.
Berita Terkait
-
Subarkah Hadisarjana Ternyata Sosok di Balik Kesuksesan Film G 30 S/PKI
-
Disiapkan Tempat Sembunyi Neneknya, Ini Cerita Anies Baswedan Soal PKI
-
Babak Sejarah Indonesia yang Hilang, Penculikan Soekarno-Hatta oleh DN Aidit
-
Di Balik Ketenangan Pulau Dewata: Kisah Pilu dan Upaya Berdamai dengan Tragedi 1965
-
Profil Yunus Yosfiah, Jenderal TNI yang Melarang Penayangan Film G30S/PKI Sejak 1998
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Ngegaspol, Naik Tinggi Lagi Hari Ini
-
Rahasia Mudik Lebaran Lancar: Tips Pesan Tiket Bus Sinar Jaya Online Tanpa Ribet!
-
Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja
-
Steve Saerang: Revolusi AI Setara Penemuan Mesin Uap!
-
Prediksi Nomor Punggung Pemain Timnas Indonesia: Emil Audero-Ole Romeny Saling Sikut?
Terkini
-
Curhat Nelayan Cilacap ke Gubernur Ahmad Luthfi: Rebutan Solar hingga Masalah Tambak Udang
-
Pertamina Sabet BUMN Terbaik CSR Jateng: Ungguli Perusahaan Lain dalam Atasi Kemiskinan Ekstrem!
-
Di Tengah Isu Efisiensi, Astra Daihatsu Optimis Capai Target Penjualan di Jateng
-
Semen Gresik Dukung Asta Cita ke-6 Presiden Republik Indonesia Melalui Program FMM
-
BRI Purwodadi Salurkan Bantuan CSR BRI Peduli untuk Anak Yatim di Grobogan