SuaraJawaTengah.id - Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan berbasis agama tak dipungkiri sebagai gudangnya ilmu dan pengalaman. Saya yakin orang-orang yang mondok, punya berbagai cerita dan kenangan yang bisa dibagikan ke anak cucunya nanti.
Setelah saya telusuri ke beberapa teman yang pernah mondok. Di pesantren ternyata ada banyak sisi-sisi lain yang mungkin bikin orang awan syok dan bahkan tak percaya saat mendengarnya.
Salah satu yang paling menggelikan, jijik atau bikin bergidik adalah kisah cinta sesama jenis antar santri baik sesama laki-laki maupun perempuan. Cerita-cerita yang mungkin dianggap tabu itu sebenarnya bukan rahasia umum di kalangan pesantren.
Lin Asri Melinda, salah satu saksi pernah melihat dua orang santriwati masuk ke dalam kamar mandi secara bersamaan. Kebiasaan mereka berdua itu ternyata dipantau dan dicurigai oleh pengurus pondok.
Setelah diselidiki dan diintograsi, dua santriwati itu ternyata sering melakukan perbuatan tidak senonoh di dalam kamar mandi. Bukan hanya sekali, mereka melakukan perbuatan tersebut berulang kali.
"Waktu saya mondok di Jakarta itu ada semacam budaya kakek adek. Tapi ada dua santriwati yang berlebihan sampai berhubungan intim," ucap Asri pada Suara.com, Jumat (20/10/2023) malam.
Cerita cinta sesama jenis ternyata terjadi juga di sebuah pesantren di kota-kota lainnya. Diceritakan Aji, sewaktu santri-santri tertidur pulas di malam hari. Dia nggak sengaja memergoki dua temannya melakukan perbuatan tidak senonoh.
"Pas kejadian itu saya setengah sadar melihatnya. Intinya mereka seperti lagi main kuda-kudaan," tutur lelaki yang pernah mondok di daerah Kabupaten Tegal.
Selain Aji, Bagas (bukan nama sebenarnya) pernah mondok di Kabupaten Banyumas pernah melihat secara langsung dua santri laki-laki ciuman disampingnya. Hanya saja mereka tidak terang-terangan dan menutup wajah dengan menggunakan selimut.
Baca Juga: Diterjang Angin Kencang, Pondok Pesantren Madinatul Qur'an Kubu Raya Rusak Parah
Selain melihat secara langsung, kabar santri sesama jenis ciuman di lingkungan pondoknya sudah sering dia dengar. Dan hal itu sepeti diwajarkan, tidak ada upaya pelarangan yang masif dari pihak pesantren.
"Itu udah hal umum, kadang pengurus juga ada yang ketahuan kayak gitu," ungkap Bagas.
Rentan Jadi Korban Kekerasan Seksual
Siapa sangka di lingkungan pesantren laki-laki ternyata rentan jadi korban kekerasan seksual. Bagas salah satu santri yang pernah menjadi korbannya.
Laki-laki yang masih berstatus mahasiswa di UIN Walisongo ini mengenang sewaktu baru masuk pesantren di kelas 7 SMP. Dia pernah mengalami hal yang menjijikan dan sampai sekarang masih teringat.
Diceritakan sewaktu Bagas sedang tidur di malam hari. Dia terbangun dan terkejut disampingnya ada seorang senior yang sedang memainkan alat kelamin Bagas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik