Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 28 Oktober 2023 | 13:20 WIB
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 di halaman Balai Kota Semarang, Sabtu (28/10/2023).

Kegiatan itu diikuti oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Semarang.

Dalam kesempatan itu, Mbak Ita sapaan akrabnya mengungkapkan strategi ampuh untuk memajuan bangsa Indonesia. Dia menyebut jika gotong royong adalah faktor penting agar cita-cita negara Indonesia bisa terwujud.

Selain itu, para pemuda juga harus memiliki komitmen mengembangkan literasi untuk masa depan.

Baca Juga: Dicap sebagai Pemberontak, Ternyata Tokoh ini Ikut Merumuskan Sumpah Pemuda

“Setiap pemuda perlu mempunyai visi, misi, dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang agar pembangunan dapat berlari lebih cepat. Strategi paling ampuh adalah dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor,” ujarnya saat memimpin upacara.

Ia berharap Hari Sumpah Pemuda menjadi momentum mengingatkan masyarakat terhadap sejarah gotong royong seluruh elemen pemuda yang berhasil menebar semangat jiwa patriotisme. Tak hanya itu, perjuangan menyatukan gagasan kebangsaan dalam Sumpah Pemuda 1928 juga harus diresapi karena melahirkan sebuah komitmen kebangsaan.

“Pemerintahan Republik Indonesia telah membuka luas partisipasi pemuda-pemudi generasi muda Indonesia hari ini seiring sejalan mewujudkan harapan masa depan Indonesia bersama-sama. Inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif bahwa sekarang para pemuda-pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam pembangunan nasional,” jelasnya.

Pada sisi lain, perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang semakin cepat membuat kesenjangan penguasaan terhadap teknologi dan informasi antargenerasi. Oleh karena itu, ia berharap para pemuda lebih melek terhadap perkembangan digital.

“Kita perlu bertanya apakah artificial intelligence telah digunakan optimal secara masif. Mengimbangi percepatan dan perubahan ini saja sudah cukup membuat kewalahan. Pada intinya, penguasaan oleh pemuda terhadap teknologi dan informasi serta literasi digital menjadi sesuatu yang harus diseriusi,” imbuhnya.

Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, 76 Heppiii Community Ajak Anak Muda di Jatim Kumpul Bareng

Load More