SuaraJawaTengah.id - Para tokoh dan umat beragama melakukan doa bersama agar pelaksanaan pemilu pilkada 2024 bisa terlaksana dengan damai.
Kegiatan bertajuk “Doa Bersama untuk Negeri Dalam Rangka Pemilu Damai 2024” itu dilaksanakan di halaman Mapolda Jateng, Rabu, 8 November 2023 malam. Doa lintas agama diikuti oleh enam umat agama, yakni Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengaku menyambut positif kegiatan yang diinisiasi Polda Jateng ini. Menurutnya, berbagai ikhtiar lahiriah untuk mewujudkan pemilu damai, harus diiringi pula dengan ikhtiar spiritual. "Jadi harus seiring sejalan. Tidak bisa dipisahkan antara doa dan ikhtiar," kata Nana dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis (9/11/2023).
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun sudah melaksanakan kegiatan serupa belum lama ini di Kabupaten Demak. Ikhtiar lahiriah dan spiritual, diharapkan pula akan membantu melahirkan pemimpin bangsa yang amanah dan membawa kemajuan bagi bangsa.
"Kita akan melaksanakan pesta demokrasi, pesta dalam rangka untuk memilih para pemimpin bangsa Indonesia. Kalau pesta kan hendaknya bahagia, bukan kemudian menimbulkan suatu konflik," katanya.
Menurut Nana, jumlah penduduk Jawa Tengah yang mencapai 37 juta jiwa, dengan jumlah pemilih sekitar 28,2 juta jiwa. Jumlah itu merupakan tantangan tersendiri. Pemerintah bersama stakeholder terkait harus betul-betul mengawal, agar berbagai kerawanan, seperti provokasi, hoax dan ujaran kebencian, bisa diminimalisir.
Oleh karena itu, baik pemerintah daerah, TNI/ POLRI, tokoh agama, maupun tokoh masyarakat perlu melakukan koaborasi. “Kita perlu suatu kebersamaan untuk menciptakan suasana pelaksanaan pemilu dan pilkada ini dapat berjalan dengan baik, supaya pemilu ini dapat berjalan dengan sejuk, damai, dan kondusif," kata dia.
Nana menambahkan, ada tiga indikator yang menentukan keberhasilan pemilu. Indikator pertama adalah tingginya tingkat partisipasi pemilih. Oleh karena itu, ia meminta bantuan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat ikut mensosialisasikan agar masyarakat menggunakan hak pilih. “Kita harapkan partisipasi masyarakat tinggi. Itu salah satu syarat daripada suksesnya pemilu," tandasnya.
Dua indikator lain yang menjadi penanda kesuksesan pemilu, menurut Nana adalah tidak terjadi konflik yang merusak persatuan dan roda pemerintahan dari pusat sampai daerah, berjalan dengan baik dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
Baca Juga: Kalau Gibran Di-'Golkarkan', Analis Sebut Suara PDIP di Kandang Banteng Bakal Tergerus
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota