SuaraJawaTengah.id - Warung bubur kacang hijau alias warung burjo Kuningan di beberapa daerah sudah banyak yang mengalami pergeseran. Ada beberapa warung yang justru fokus menjual aneka menu nasi dan indomie saja.
Tak hanya di Yogyakarta, warung burjo di Kota Semarang pun demikian. Salah satu contohnya warung "Burjo Putra Cidahu" yang terletak di Kecamatan Ngaliyan. Sudah empat tahun terakhir warung burjo tersebut tak lagi menyediakan menu bubur kacang hijau.
Alasan warung itu tak lagi menyediakan menu bubur kacang hijau. Karena tidak lagi diminati masyarakat sekitar terutama kalangan mahasiswa UIN Walisongo. Lambat laun, warung burjo mereka berubah menjadi warung nasi.
"Bisa dikatakan udah sepi peminat, mahasiswa lebih memilih menu nasi ketimbang bubur kacang hijau. Menu indomie masih tetap kita pertahankan," ucap pemilik warung burjo, Yanti, pada Suara.com.
Baca Juga: Musim Pancaroba, Ini Penyakit yang Harus Diwaspadai di Kota Semarang
Masa-masa Kejayaan Burjo
Setelah mengetahui fenomena perubahan itu, saya penasaran untuk mengulik lebih jauh terkait peradaban warung-warung burjo Kuningan di Kota Semarang.
Saya mendapat informasi, ada sebuah warung burjo di Jalan Sriwijaya yang terkenal legendaris. Konon, warung ini sebagai pelopor menjamurnya warung-warung burjo di Kota Lunpia.
Warung Burjo ini namanya "Wirasa Group Sriwijaya". Bentuk warungnya sederhana layaknya warung-warung burjo yang masih mempertahankan orisinalitasnya.
Warung ini sudah eksis sedari tahun 1968. Sekarang warung ini dijaga generasi ketiga dari keluarga Suranta. Warung ini juga hanya menjual bubur kacang hijau dan indomie saja sebagai menu utamanya.
"Masa-masa kejayaan burjo di Semarang rentan tahun 1975-2010. Sehari bisa masak bubur kacang hijau sebanyak 35 kilogram," ucap Ocid pemilik warung burjo legendaris tersebut.
Lelaki yang kini berusia 54 tahun mengatakan setelah tahun 2010 ke atas. Bubur kacang hijau mulai ditinggalkan karena banyaknya pilihan kuliner terutama makanan cepat saji yang banyak digemari anak-anak muda.
Selain itu, setiap tahunnya Ocid juga harus menurunkan jumlah produksi. Dari awal bisa memproduksi bubur kacang hijau 35 kilogram, kini turun sangat dratis hanya 6 kilogram saja.
Bahkan yang mampir ke warung burjo milik Ocid saat ini rata-rata usia dewasa yang sudah menjadi pelanggannya sejak dulu. Sedangkan anak-anak muda yang mampir hanya sedikit dan bisa dihitung jari.
"Ciri khas orang Kuningan itu jualan bubur kacang hijau sama indomie. Di tempat lain ada yang udah nggak jualan bubur kacang hijaunya, malah jualannya nasi," resahnya.
Meski tau peminat bubur kacang hijau tak seramai dulu. Ocid belum terpikirkan untuk ikut-ikutan jualan nasi. Dia masih berusaha menjaga serta mempertahankan warisan keluarga secara turun-temurun yang diberikan padanya.
"Sama aja nggak mandang musim atau tanggal. Yang beli bubur ke sini ya paling orang-orang itu aja yang udah jadi pelanggan," pungkasnya.
Kontributor : Ikhsan
Berita Terkait
-
Pinjam Kantor Polisi, KPK Periksa Ketua DPRD Semarang Terkait Kasus Korupsi Walkot Ita
-
Periksa Anggota DPRD Kota Semarang, KPK Cecar Soal Pengaturan Lelang di Pemkot
-
Amankan Puluhan Pelajar, Polisi Panggil Ortu untuk Tanyakan Apa Alasan Siswa SMK Ikut Aksi di Depan DPRD Kota Semarang
-
Mengintip Isi Garasi Calon Wali Kota Semarang Yoyok Sukawi, Ada Mobil Listrik hingga Minibus Dibawah Rp100 Juta
-
Mahasiswa Dorong Gerbang Balai Kota Semarang hingga Roboh, Tuntut Jokowi Mundur!
Terpopuler
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Andre Taulany Diduga Sindir Raffi Ahmad, Peran Ayu Ting Ting Jadi Omongan Netizen
- Beda Kekayaan Ahmad Dhani vs Mulan Jameela di LHKPN: Kebanting 10 Kali Lipat
- Kembali di-PHP Belanda, Pemain Keturunan Rp695 Miliar Pertimbangkan Bela Timnas Indonesia?
- Dear Shin Tae-yong! Kevin Diks Lebih Senang Dimainkan sebagai Pemain...
Pilihan
-
Kronologi BNI "Nyangkut" Rp374 Miliar karena Beri Utang ke Sritex
-
Misteri Gigi 4 Truk Pemicu Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang KM 92
-
Nyaris Tiada Harapan: Potensi Hilangnya Kehangatan dalam Interaksi Sosial Gen Z
-
3 Hari Jelang Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siap-siap Harga Tiket Pesawat Naik Ibu-Bapak!
-
Gelombang PHK Sritex Akan Terus Berlanjut Hingga 2025
Terkini
-
BRImo FSTVL Ajak Nasabah Transaksi dan Menabung, Raih Hadiah Keren BMW 520i M Sport dan Ribuan Hadiah Langsung
-
Pegiat Sosmed Ini Sebut Jika Andika Perkasa-Hendi Ingin Menang, Jangan Ada yang Main Dua Kaki
-
4 Napi Terorisme Nusakambangan Ikrar Setia NKRI, Bertobat Jadi Duta Perdamaian
-
Cegah Politisasi Kades, Pj Gubernur Jateng Lakukan Ini Jelang Pilkada 2024
-
Gilbert Agius Bocorkan Strategi PSIS Semarang di Putaran Kedua Liga 1: Datangkan Pemain Terbaik!