SuaraJawaTengah.id - Orang-orang tempo dulu tentu sudah nggak asing Gedung Rakyat Indonesia Semarang (GRIS). Sejak zaman Belanda, gedung tersebut jadi salah satu tempat primadona di Indonesia.
Sayangnya gedung bersejarah yang semula berada di Jalan Pemuda itu sudah dirobohkan dan berganti jadi pusat perbelanjaan modern.
Berdasarkan buku sejarah 'Meretas Semarang Tempo Doeloe', sebelum masyarakat mengenal gedung GRIS. Bangunan itu dahulunya bernama Sociteit Harmonie.
Pada zaman kolonial, gedung itu dipergunakan sebagai tempat berkumpulnya orang-orang Belanda dan Eropa. Biasanya para pengunjung yang datang ke sana untuk bermain biliar. Sesuai namanya 'sociteit' yang artinya bola.
Gedung itu sebenarnya tidak dirancang sebagai tempat bermain biliar. Dulu tempat yang dirancang untuk bermain biliar di Jalan Mpu Tantular. Tapi karena lokasi yang kurang memadai, akhirnya dipindahkan ke Jalan Pemuda
Selain bermain biliar, orang-orang yang datang ke gedung itu juga banyak yang bermain musik hingga berdansa.
Dalam perkembangannya, terutama pasca proklamasi Indonesia. Nama gedung itu berubah jadi GRIS semasa zaman Wali Kota Hadisoebeno tahun 1949.
Hadisoebeno waktu itu bersama sejumlah penduduk Semarang membentuk organisasi Fond GRIS dengan tujuan mengumpulkan dana untuk membeli gedung tersebut.
Setelah dibeli lewat dua kali angsuran, gedung itu resmi dimiliki warga Semarang. Pada tahun 1950, organisasi Fond GRIS dibubarkan. Lalu diganti sebuah yayasan bernama Gedung Rakyat.
Baca Juga: Tergantikan Gedung Bertingkat, Ini Kampung-kampung Tua yang Hilang di Kota Semarang
Tiga tahun berikutnya untuk memperindah gedung. Hadisoebeno memberikan pinjaman tanpa bunga pada yayasan tersebut untuk membangun gedung teater.
Selepas itu, gedung GRIS disewakan kepada kelompok Wayang Orang (WO) Ngesti Pandowo. Sejak periode itu, gedung GRIS benar-benar jadi tempat hiburan orang-orang Semarang tempo dulu.
Periode 1950-1970an merupakan masa-masa kejayaan gedung GRIS. Orang-orang ramai datang ke sana untuk menonton bioskop maupun melihat pementasan Ngesti Pandowo.
Seiring perabadan modern secara perlahan gedung GRIS mulai sepi dan ditinggalkan para penonton. Tahun 2008 silam, gedung GRIS dirobohkan lalu berubah jadi Mall Paragon.
Gedung GRIS sekarang ini berada di Jalan Brigjend Sugiarto, Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan. Sedangkan pementasan Ngesti Pandowo dipindahkan ke Taman Budaya Raden Saleh.
Kontributor : Ikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Libur Nataru Dijamin Irit! Pertamina Tebar Cashback BBM 20 Persen, Diskon Gas hingga Hotel
-
Genjot Ekonomi Baru, Ahmad Luthfi Minta Kabupaten dan Kota Perbanyak Forum Investasi
-
Memperkuat Inklusi Keuangan: AgenBRILink Hadirkan Kemudahan Akses Perbankan di Daerah Terluar
-
15 Tempat Wisata di Pemalang Terbaru Hits untuk Liburan Akhir Tahun
-
10 Wisata Semarang Ramah Anak Cocok untuk Libur Akhir Tahun 2025, Pertama Ada Saloka Theme Park