Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 16 Desember 2023 | 13:24 WIB
Obesitas (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Kondisi ini kerap terjadi pada masyarakat modern dan urban yang semakin sedikit kesempatan dan keinginan melakukan aktivitas fisik.

Dia kemudian mengingatkan bahwa orang dengan obesitas mudah terkena sindrom metabolik, yakni peningkatan trigliserida, menurunkan kolesterol HDL, mengalami peningkatan tekanan darah sehingga orang dengan obesitas sangat mudah terserang berbagai penyakit.

Penyakit yang seringkali menyerang orang obesitas antara lain asma, infertilitas, osteoartritis lutut dan pinggang, henti nafas saat tidur, nyeri pinggang, fatty liver, hipertensi, diabetes dan memicu terbentuknya batu empedu.

Penyakit kritis lainnya juga berpotensi mengganggu kesehatan. Bahkan dapat menyebabkan kematian, seperti stroke, penyakit jantung koroner.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Muncul lagi di Jawa Tengah, Masyarakat Diminta Lengkapi Vaksinasi Booster

Seto lalu mengatakan semakin usia seseorang bertambah tua maka metabolisme tubuhnya akan menurun sehingga mudah terjadi obesitas.

Selain itu, obesitas tahap awal sering tidak disadari hingga pakaian mulai terasa sempit dan berat badan terus bertambah hingga Indeks Massa Tubuh (BMI) di atas 30 atau lebih.

"Itu sebabnya, kita perlu mendorong keluarga Indonesia agar memberi perhatian pada berat badan anggota keluarga termasuk untuk anak dan remaja karena kelebihan berat badan hingga kegemukan biasanya dimulai sejak usia muda," ujar Seto.

Dia berpendapat masyarakat sebenarnya bisa menjadikan kesehatan menjadi prioritas dalam resolusi akhir tahun.

Terkait pencegahan terjadinya obesitas, Seto menyarankan orang-orang menurunkan berat badan jika berat mulai berlebih dan menjaga berat badan jika sudah ideal.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Kembali Merebak di Jawa Tengah, Akankah Ada Penerapan Protokol Kesehatan Lagi?

Load More