SuaraJawaTengah.id - Menteri Perdagangan RI Zulkihfi Hasan alias Zulhas baru-baru ini berkelakar semenjak tahun politik sudah ada masyarakat yang tidak mengucapakan 'amin' setelah imam salat membacakan surat Al fatihah.
Kelakar Zulhas itu disampaikan ketika dia memberikan sambutan di acara Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Kota Semarang, Selasa (19/12/23) kemarin.
Bahkan potongan video Zulhas dengan cepat menyebar di jejaring sosial media. Salah satu akun X @STresnowati1 turut mengunggah video Zulhas tersebut.
"Gak bahaya ta, Seorang Zulhas ngomong begitu. Gak bahaya ta? Apa orang muslim gak pada marah. Gak bahaya ta? Widih bikin gaduh dengan pelecehan salat," tulis narasi dalam caption akun tersebut.
Baca Juga: Cerita Juru Kunci Makam Ki Ageng Pandanaran Mulai Sibuk Sambut Caleg Ziarah di Musim Kampanye
Dalam potongan video berdurasi 40 detik itu Zulhas membeberkan perubahan sosial di masyarakat akibat tahun politik yang memulai memanas.
"Saya keliling daerah Pak Kiai, sini aman, Jakarta nggak ada masalah. Yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau salat magrib baca Al-fatihah waladholin, ada yang diem sekarang pak," kata Zulhas.
"Ada yang diem sekarang banyak," tambah Zulhas menegaskan.
Sebab kita tau kata 'amin' identik dengan pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar yang disingkat jadi 'amin'.
"Saking cintanya sama Pak Prabowo itu," jelasnya.
Baca Juga: Gelombang Laut Tinggi, TNI/Polri Bantu Pengiriman Logistik Pemilu 2024 ke Pulau Karimunjawa
Selain itu, Zulhas juga berkelakar ada gerakan salat lainnya yang berubah. Misalnya ketika tahiyatul akhir menunjukkan dua jari.
"Itu kalau tahiyatul akhir awalnya gini pak yai (nunjuk satu jari) sekarang jadi gini (nunjuk dua jari," celetuknya.
Sontak saja unggahan Zulhas itu menyita perhatian warganet. Tak sedikit dari mereka yang menuliskan tanggapan beragam.
"@ZUL_Hasan entah cerita anda fiktif atau tidak, tapi cerita anda menunjukan sebuah kebodohan. Sebagai seorang ketum Partai dan sebagai seorang mentri cerita anda sangat tidak layak dan tidak lucu dalam kontestasi Pilpres anda silahkan mendukung siapapun tapi jangan menjadikan anda menjadi bodoh," ucap akun X @Deni**.
"Inilah figur yang katanya pemimpin, tapi tidak patut diikuti dan seburuk-buruk nya pendusta agama," kesal akun X @Indra**.
"Semoga ada yang melaporkan itu pelecehan namanya," sahut akun X @nur_ari**.
"Mamang Zulhas lagi ngarang nih. Sholat lho itu yang dia omongin, bercanda kali ya, tapi gariiiiiing ngisinii," timpal akun X @Fenni**.
Kontributor : Ikhsan
Berita Terkait
-
3 Warna Surat Suara Pilkada 2024, Jangan Sampai Salah Coblos!
-
Menko Zulhas Dukung Proses Hukum Kasus Gula Impor Tom Lembong
-
Dihempas Putri Zulhas, Pendidikan Verrell Bramasta Kebanting Zumi Zola?
-
Prabowo Buat Kementerian dan Badan Baru, Aset BUMN Disulap Jadi Kantor
-
Dari Raffi Ahmad? Menteri Zulhas Pamer Keahlian Selfie Bareng Wartawan
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
-
Jelang Nataru, Polisi Batasi Operasional Truk di Jateng
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan
-
Ramai-ramai ke Rumah Jokowi, Calon Kepala Daerah Diminta Fokus pada Isu Mendasar dan Prioritas Lokal