Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 25 Desember 2023 | 15:52 WIB
Calon Presiden Ganjar Pranowo. (ANTARA/HO-Tim Media Ganjar Pranowo)

SuaraJawaTengah.id - Calon Presiden Ganjar Pranowo menyebut batik keren tidak hanya ada di Solo dan Pekalongan. Banyak daerah di Jawa Tengah yang memiliki perajin batik dengan kualitas terbaik.

Dalam postingan di instagram, Ganjar Pranowo menyebut sejumlah lokasi seperti Desa Kliwonan, Masaran, dan Sragen. Dimana perajin batik masih bertahan dengan batik tulis.

"Batik keren itu bukan cuma di Solo dan Pekalongan. Banyak daerah di Jawa Tengah yang punya perajin dan kualitas batik terbaik. Seperti di Desa Kliwonan, Masaran, Sragen ini".

"Meski sudah ada printing, tapi di sini batik tulis jadi primadona. Kapan-kapan kamu shopping ke sini aja deh. Perlu shareloc?" tulis Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Kampanye di Hadapan Milenial Sragen, Ganjar Pranowo Paparkan Soal Program Internet Gratis

Postingan Ganjar Pranowo ini mendapat ribuan komentar dan like dari pengikutnya.

"Batik adalah ciri khas kita mari budayakan," kata akun meizaa.ra

Akun windaa.a12 menulis "Wahh baguss nih pak, shareloc dong pak"

"Pak Ganjar Pranowo, Capres yang benar-benar peduli karya anak bangsa," kata akun lain.

Kota Solo Penghasil Batik

Baca Juga: Sambangi Rembang, Ini Agenda Kampanye Anies Baswedan

Kota Solo terkenal sebagai salah satu penghasil batik di Indonesia.

Terlebih, UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia, pada tanggal 2 Oktober 2009 dan diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Batik Nasional.

Batik yang berkembang di tiap-tiap daerah memiliki unsur yang berbeda, di antaranya pada motif dan pewarnaan.

Khususnya motif batik yang diterapkan pun tidak sembarangan dibuat. Sebab, masing-masing motif mengandung makna dan filosofi bagi penggunanya.

Berikut ragam motif batik Solo beserta maknanya dilansir dari laman Surakarta.go.id, Senin (2/10/2023):

1. Motif Kawung

Bentuknya mirip buah kawung, yakni sejenis buah kelapa atau disebut juga buah kolang-kaling. Dalam motif ini, dapat diartikan bahwa manusia sebagai pancer (pusat) dipengaruhi oleh empat sumber tenaga alam yang terpancar dari empat arah mata angin, yaitu timur, selatan, barat, dan utara.

Motif kawung juga dapat membawa simbol, agar pemakainya dapat mengendalikan hawa nafsu dan mampu menjaga hati nurani. Motif jenis ini biasanya digunakan dalam upacara mitoni, ruwatan, hingga sebagai penutup jenazah.

2. Motif Parang

Kemudian, motif parang melambangkan ketajaman rasa, pikir, dan kekuatan dalam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan.

Selain itu, motif ini juga merupakan simbol pengharapan masa depan yang baik. Umumnya, motif parang berguna untuk memperingati kelahiran bayi dan perawatan ari-ari.

3. Motif Truntum

Berupa gambaran serupa kuntum, yakni kembang di langit yang bentuknya mirip kembang tanjung. Mayoritas motif jenis ini ditemukan pada kain yang digunakan untuk menggendong bayi. Dengan memakai motif truntum, harapan bagi pemakainya agar kelak dewasa, sang anak diwarnai rasa cinta kasih kepada sesama, alam lingkungan, makhluk ciptaan Tuhan, dan mampu memelihara cinta untuk kebaikan.

4. Motif Sidomukti

Motif ini biasanya dipakai pada upacara pernikahan terutama oleh orang tua mempelai. Apabila ditinjau dari kata, "sido" berarti jadi atau menjadi, sedangkan "mukti" artinya mulia, bahagia atau sejahtera.

Oleh karena itu, pengantin yang mengenakan motif ini, diharapkan mampu mengarungi bahtera rumah tangga dengan baik.

4. Motif Sawat

Terdiri dari gambar dua buah sayap burung garuda atau biasa juga disebut sawat. Dalam motif sawat, terdapat satu sayap berukuran besar dan lainnya lebih kecil. Letak sayap ini berhadapan serasi sebagai hiasan.

Siapa pun yang memakai batik dengan motif sawat, diharapkan selalu mendapatkan perlindungan dalam hidupnya.

Filosofi dalam motif batik diikuti oleh makna yang mengandung unsur kebaikan. Hal ini merupakan pengharapan bagi pemakainya agar senantiasa diberi kelancaran dalam kehidupan.

Load More