Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 28 Desember 2023 | 21:10 WIB
Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo saat berpidato di acara eksponen Alumni-Aktivis GMNI Sarasehan Nasional sebagai Pejuang-Pemikir, Pemikir-Pejuang menyongsong Pileg-Pilpres 2024, di Gedung Serbaguna GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (28/12/2023). (Suara.com/Bagaskara)

SuaraJawaTengah.id - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyatakan bahwa adanya ideologi partai yang sama membuat sosok Ganjar Pranowo amat cocok untuk meneruskan program kerja dan perjuangan Presiden RI Joko Widodo.

"Penerus yang cocok, penerus yang sangat bisa meneruskan apa yang telah dilakukan oleh Pak Jokowi, menurut saya hanya Ganjar Pranowo karena Jokowi dan Ganjar lahir dari ideologi partai yang sama," kata Juru Bicara TPN Iwan Setiawan dalam diskusi publik yang diikuti di Jakarta, Kamis.

Iwan menuturkan bahwa lahir dari ideologi partai yang sama menguntungkan bagi Ganjar karena lebih unggul dalam estafet program kerja yang telah dijalankan sebelumnya. Karakter Ganjar pun dinilai mirip dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Hal tersebut dapat dibuktikan melalui hasil survei internal pihaknya yang menyatakan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud Md. mencapai kurang lebih sebesar 37 persen atau selalu berada tepat di bawah pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang angkanya 41,1 persen.

Baca Juga: Disebut Punya Kemiripan, Ternyata Ini Kesamaan Siti Atikoh dengan Istri Gus Iqdam yang Jarang Diketahui

"Meski dalam sembilan survei terakhir nomor satu ini tetap pasangan Prabowo-Gibran, tetapi di bawahnya selalu ada Ganjar-Mahfud. Makanya, Andi Widjajanto menyebut kemarin bahwa pilpres itu akan dua putaran, tidak ada rumusnya satu putaran karena sejauh ini belum melihat survei 02 itu berada di atas 50 persen," ucap dia.

Baik karakter maupun gaya Jokowi, menurut dia, amat berbeda 360 derajat dari sosok Prabowo Subianto yang belum tegas dalam menjalankan salah satu program usungannya terkait dengan ketahanan pangan.

Dalam kesempatan tersebut, Iwan mengemukakan bahwa alur politik merupakan sebuah hal yang sudah didesain oleh sebuah pihak. Maka dari itu, walaupun pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menggunakan julukan AMIN yang diakui sebagai takdir langit, akhir dari Pemilu 2024 tidak ada yang kebetulan karena hilalnya yang belum terlihat.

"Saya kira politik tetap by design walaupun ada aspek spiritualitas apa pun, pilpres ini menurut saya by design dalam politik itu sangat dominan," kata Iwan.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga: Momen Gus Iqdam Dibuat Binggung hingga Akhirnya Kagum Melihat Sosok Siti Atikoh, Ternyata karena Hal Ini

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Load More