SuaraJawaTengah.id - Kota Semarang memiliki sederet lokasi maupun bangunan bersejarah yang menjadi daya tarik wisatawan dan masyarakat.
Salah satunya Gereja Blenduk yang berada di kawasan Kota Lama Semarang.
Nama Gereja Blenduk sudah sangat dikenal, maka hal ini menjadi daya tarik besar dan merupakan magnet yang menarik wisatawan untuk datang ke Semarang.
Nama Blenduk adalah julukan dari masyarakat setempat yang bermakna kubah. Sebenarnya kata blendhuk sendiri dalam Bahasa Jawa untuk menggambarkan perut yang membuncit, seperti halnya orang hamil.
Baca Juga: Kembali Disebut dalam Bursa Pilwalkot Semarang, Ini Tanggapan Yoyok Sukawi
Meski demikian, Gereja Blenduk yang sampai saat ini digunakan sebagai tempat ibadah jemaat GPIB (Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat) Imanuel Semarang.
Melansir Suarabaru.id--jaringan Suara.com, arsiteknya yakni mantan Rektor Undip Prof Ir Eko Budihardjo menyebut kata 'blendhuk' sebagai paraban atau nama panggilan.
Bahkan Prof Eko Budihardjo Ketika bertemu orang asing, memperkenalkan Gereja Blenduk sebagai The Pregnance Church (gereja hamil) yang makna sebenarnya gereja dengan bentuk bangunan kubah, yang bentuknya mirip perut perempuan hamil, di bagian atasnya.
Gereja Blenduk merupakan salah satu Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, Pada awalnya berbentuk rumah panggung Jawa, yaitu atap tajuk.
Pada Tahun 1787 rumah panggung tersebut mengalami perombakan total kemudian pada Tahun 1794 diadakan perubahan kembali bentuk dan ukurannya. Gereja ini selanjutnya direnovasi pada 1894 oleh W.Westmaas dan H.P.A. de Wilde, yang menambahkan kedua menara di depan gedung gereja.
Baca Juga: Bermain di Tepi Sungai, Anak Berusia 11 Tahun di Kota Semarang Tenggelam
Gereja ini masih aktif digunakan untuk ibadah hari Minggu dengan jadwal ibadah pukul 09.00 dan 17.00 WIB
Sebagai pusat ibadah Kristen yang kuno, Gereja Blenduk memiliki daya tarik spiritual bagi para pengunjung dari berbagai latar belakang agama. Jemaat dan wisatawan datang bersama untuk merasakan ketenangan dan keagungan yang terpancar dari dinding-dinding sejarah gereja ini.
Wisatawan dosmetik maupun manca negara dapat mengunjungi dan memasuki area dalam gereja pada hari Selasa-Jumat jam 09.00 – 15.00 WIB dengan biaya 10 ribu per orang untuk biaya pemeliharaan gereja.
"Gereja Blenduk memancarkan keanggunan arsitektur kolonial Belanda baik di dalam gedung maupun diluar yang unik gereja ini mempertahankan keindahan dan keutuhan strukturalnya seiring berjalannya waktu, menjadi magnet bagi wisatawan yang mengagumi pesona masa lalu," ujar Sri seorang wisatawan yang berkunjung ke Gereja Blenduk.
Gereja Blenduk mampu menangkap hati semua kalangan generasi dari anak-anak yang terpesona oleh keajaiban arsitektur hingga para lansia yang kembali merenungkan kenangan masa lalu, gereja ini menawarkan pengalaman yang dapat dinikmati oleh seluruh keluarga.
Fasilitas ramah anak dan program edukasi untuk pelajar menjadikan kunjungan ke Gereja Blenduk sebagai momen berharga bagi setiap keluarga.
Gereja Blenduk bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai wakil sejarah hidup.
"Dalam setiap langkah, kami berusaha memelihara harmoni antara kekayaan rohaniah dan warisan sejarah, menciptakan ruang yang menginspirasi bagi semua yang datang," ujar Sutiyo Koster Gereja Blenduk.
Gereja Blenduk terus menjelma sebagai saksi bisu perjalanan kota, menyatukan generasi yang berbeda melalui pesona dan kearifan sejarahnya. Sebagai daya tarik wisata religi dan sejarah yang menyebar ke segala usia, Gereja Blenduk memberikan warna tersendiri pada panorama budaya Kota Lama Semarang.
Berita Terkait
-
Ancam Tempeleng Wartawan di Semarang, Kapolri Sebut Bukan Ajudannya
-
Polri Akan Usut Kasus Ajudan Kapolri Ancam Tempeleng Jurnalis di Semarang
-
7 Rekomendasi Nasi Goreng Semarang Terenak Mulai dari Babat hingga Pedas Menggila
-
7 Kolam Renang di Semarang dengan Harga Terjangkau: Bonus View Pegunungan!
-
6 Destinasi Wisata di Semarang, Lengkap dengan Harga Tiket Masuk
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal