SuaraJawaTengah.id - KPU Kabupaten Banyumas, menggelar simulasi pencoblosan atau pemungutan suara dalam rangka Pemilu Serentak 2024 di daerah rawan banjir.
Dalam simulasi yang digelar di Lapangan Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Banyumas, Minggu (28/1/2024) diperagakan kegiatan pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 6.
Saat pemungutan suara tersebut sedang berlangsung, tiba-tiba terdengar bunyi sirine yang menandakan terjadinya bencana banjir.
Oleh karena begitu cepat meninggi dan telah menjangkau lokasi TPS, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 6 segera meminta persetujuan kepada Pengawas TPS (PTPS) setempat dan saksi untuk menghentikan sementara proses pencoblosan serta menyelematkan logistik pemilu dan melanjutkan pemungutan suara di tempat yang aman.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Terdaftar Memilih di Kota Semarang Saat Pemilu, Ini Penjelasan KPU
Setelah mendapat persetujuan dari PTPS dan saksi, petugas KPPS segera menyelamatkan seluruh logistik pemilu untuk dievakuasi sementara ke gedung SD Negeri Gebangsari 2.
Selanjutnya, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas yang tiba di SD Negeri Gebangsari 2 bersama petugas Kepolisian Sektor Tambak segera mengevakuasi logistik pemilu beserta petugas KPPS, PTPS, dan saksi menuju lokasi yang aman.
Saat ditemui di sela kegiatan, anggota KPU Kabupaten Banyumas Divisi Teknis Penyelenggaraan Sidiq Fathoni mengatakan pihaknya menggelar simulasi tanggap bencana yang diikuti oleh 290 pemilih riil sesuai daftar pemilih tetap (DPT) untuk TPS 6 Desa Gebangsari.
Menurut dia, simulasi tersebut digelar karena berdasarkan hasil sinkronisasi dengan data daerah rawan bencana BPBD Kabupaten Banyumas diketahui sebanyak 441 TPS berada di daerah rawan banjir dan 93 TPS di daerah rawan longsor.
"Dari total 5.587 TPS, ada sekitar 8 persen atau 531 TPS yang berada di daerah rawan bencana dan tersebar di 12 kecamatan," kata Sidiq dilansir dari ANTARA.
Baca Juga: Libatkan Anak di bawah Umur untuk Kampanye, Caleg di Purworejo Ditetapkan Sebagai Tersangka
Khusus di Desa Gebangsari, kata dia, terdapat 11 TPS dan seluruhnya berada di daerah rawan banjir.
Berita Terkait
-
Ditanya Banjir Sampai Sampah saat Halalbihalal ke Megawati, Pramono: Alhamdulillah Bisa Kita Jawab
-
Fantastis! Total Kerugian Akibat Banjir Jabodetabek Ternyata Tembus Rp1,7 Triliun
-
Pemerintah Bentuk Tim Mitigasi, Cegah Banjir Besar Jabodetabek dan Cianjur Terulang
-
Perusahaan Ban Asal Korsel Ini Salurkan Bantuan Sembako untuk Masyarakat Korban Banjir
-
Lebaran Terancam Banjir Rob, Pramono Beberkan Antisipasi yang Dilakukan Pemprov DKI
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
Wapres Gibran Mudik, Langsung Gercep Tampung Aspirasi Warga Solo!
-
Tragedi Pohon Tumbang di Alun-Alun Pemalang: Tiga Jamaah Salat Id Meninggal, Belasan Terluka
-
BMKG Peringatkan Hujan dan Angin Kencang di Jawa Tengah, Warga Diminta Waspada
-
Arus Mudik di Tol Kalikangkung Semarang Lancar, Simak Tips Aman Berkendara di Jalan Tol
-
Arus Mudik Membludak, One Way di Tol Semarang-Bawen Diberlakukan Lagi