SuaraJawaTengah.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah menyebut pertumbuhan ekonomi Jateng pada 2023 mencapai 4,98 persen. Angka ini sedikit mengungguli DKI Jakarta yang tumbuh sebesar 4,96%.
“Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2023 tetap mampu tumbuh sebesar 4,98 persen, di tengah ketidakpastian ekonomi global,” kata Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan, Senin (5/2/2024).
Dadang mengatakan, ekonomi Jawa Tengah tetap mampu tumbuh di tengah ketidakpastikan perekonomian di tingkat global. Seluruh kategori lapangan usaha dan komponen pengeluaran menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah disokong empat lapangan usaha, yaitu industri pengolahan, kontruksi, perdagangan, dan pertanian. Hanya saja, untuk sektor pertanian mengalami perlambatan karena terjadi bencana el-nino.
“Empat ini (industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, pertanian) sampai 70 persen yang memberikan kontribusi ekonomi Jawa Tengah,” kata Dadang.
Pertumbuhan ekonomi itu, lanjut dia, memberikan dampak positif pula terhadap masyarakat. Dampak positif itu ditandai dengan semakin meningkatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang mencapai 5,68%.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menilai, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah relatif tangguh meski terjadi sedikit perlambatan, apabila dibandingkan dengan tahun 2022.
“Kita relatif tangguh, meski mengalami penurunan dibanding tahun 2022 (tahun 2022 tumbuh 5,31 persen),” kata dia.
Meski pertumbuhan ekonomi melambat, namun tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan. Kondisi ini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan penyediaan tenaga kerja.
Baca Juga: Mengintip Strategi Prabowo-Gibran untuk Maksimalkan Potensi Ekonomi Hijau, Apa Saja?
“Inflasi Jateng tiga bulan terakhir mengalami penurunan. Dari 3,16% jadi 2,98%, dan di bulan ini turun lagi jadi 2,69%. Ini suatu hal yang sangat positif tentunya untuk pertumbuhan ekonomi Jateng,” kata dia
Ke depan, lanjut dia, pihaknya bersama instansi terkait akan terus melakukan langkah-langkah untuk menumbuhkan perekonomian di wilayahnya.
Langkah itu di antaranya, melakukan Gerakan Pasar Murah, pengawalan investasi, pelayanan perizinan, serta fasilitasi kemitraan usaha menengah besar dan menengah kecil.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran