Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 21 Februari 2024 | 14:15 WIB
Aliansi Masyarakat Jawa Tengah (Jateng) saat tiba di depan kantor KPU Jateng. Rabu (21/2/24) [Suara.com/Ikhsan]

"Sekarang KPU sudah jadi bandar togel," kata emak-emak disembari diiringi tepuk tangan dari masa aksi.

Sementara itu, seorang orator mengatakan alasan mereka menggeruduk kantor KPU Jateng lantaran adanya kecurangan dalam proses perhitungan suara. Dia menuntut KPU sebagai penyelenggara untuk bersikap jujur dan adil.

"Akan ada aksi susulan yang jauh lebih besar, kita lawan kedzaliman. Kita tegakkan konstitusi," serunya.

Tuntut Ketua KPU Pusat Mundur

Baca Juga: Telkomsel Catat Ada Lonjakan Trafik Broadband hingga 8,4% Saat Pemilu 2024, TikTok Menjadi Platform Favorit

Koordinator Lapangan (Korlap), Daniel Toto Indiyol menuntut Ketua KPU, Hasyim Asy'ari untuk mundur dari jabatannya. Sebagai penyelenggara pemilu, KPU sering melakukan kesalahan-kesalahan seperti pelanggaran etik dan terbaru persoalan sirekap.

"Kesalahan demi kesalahan masih terjadi dan pada akhrinya akan melahirkan pemilu cacat hukum," ucap Daniel pada awak media.

Pada intinya masa aksi yang datang ke kantor KPU guna mempertanyakan aplikasi sirekap serta menuntut dua poin utama yakni memuntut Ketua KPU Pusat beserta komisionernya untuk mundur dan minta diadakan pemilu ulang.

"Tuntutan kami kalau pemilu dilaksanakan kemarin tidak kredibel. Kami menuntut KPU mengadakan pemilu ulang," bebernya.

Komisaris KPU Jateng, Paulus Widiantoro, memaparkan ada lima poin aspirasi dari Aliansi Masyarakat Sipil Jawa Tengah yang menyampaikan aspirasi terkait pemilu 2024. Aspirasi tersebut berisikan perihal kontroversi aplikasi sirekap.

Baca Juga: Masyarakat Diminta Waspada Bencana, Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi di Jawa Tengah

"Mereka tidak mau kami yang menjawab, tapi minta kami untuk menyampaikan ke KPU Republik Indonesia," jawab Paulus.

Load More