SuaraJawaTengah.id - Menikah disebut-sebut bukan lagi sesuatu yang menjadi kebutuhan prioritas. Banyaknya problem dan keinginan besar untuk maju bikin anak muda zaman sekarang mengesampingkan pernikahan.
Bahkan berdasarkan data yang dirinci oleh Badan Pusat Statistik (BPS), setiap tahunnya angka pernikahan di Indonesia terus mengalami penurunan. Tercatat pada tahun 2021 angka pernikahan di Indonesia mencapai 1.742.049.
Kemudian dua tahun berikutnya angka pernikahan justru mengalami penurunan menjadi 1.577.255. Tren penurunan minat anak muda menikah dalam beberapa tahun terakhir tak hanya terjadi di Indonesia. Rupanya tren ini jamak terjadi di negara-negara Asia seperti Jepang dan Korea.
Berdasarkan laporan media The Japan Times, sepertiga orang dewasa usia 20-40 tahun belum pernah menjalin hubungan asmra. Bahkan seperempat dari mereka tidak berminat untuk menikah.
Lantas apa penyebab dan alasan yang melatarbelakangi keengganan anak muda tanah air menunda menikah? Apakah karir lebih diprioritaskan ketimbang berumah tangga?
Menginjak usia 27 tahun, Ara sering kali didorong orang tuanya untuk segera menikah. Tapi perempuan asal Demak ini belum menganggap pernikahan sebuah kebutuhan yang mendesak.
Alasan Ara nggak buru-buru menikah tak lain karena ingin mengembangkan diri lebih jauh. Pernikahan terkadang membuat ruang dan gerak perempuan terbatas. Meski nggak sedikit juga perempuan yang masih bisa berkarier setelah berumah tangga.
"Sering banget dijodohin sama tetangga atau saudara. Aku belum siap secara mental dan finansial. Pernikahan bukan soal siap atau nggak siap," ucap Ara saat dihubungi Suara.com, Sabtu (9/3/24).
Tak beda jauh dengan Ara, Farah juga tidak memiliki ketertarikan untuk menikah. Sebetulnya dia punya pasangan, tapi mereka bersepakat menjalani hubungan tanpa pernikahan.
Keputusan Farah itu tentu menimbulkan stereotip di masyarakat. Meski ada pandangan negatif, keduanya tidak peduli dan masih berkomitmen menjalani hubungan tanpa pernikahan.
"Kami juga terkendala beda agama. Semisal mau nikah harus ke luar negeri kan ribet. Akhirnya kita memilih untuk berkomitmen sampai sekarang," imbuh Farah.
Tidak Berminat Punya Anak
Kristi Utami (29) seorang jurnalis di perusahaan media nasional melihat ada pergeseran tren. Dulu siklus orang itu belajar, bekerja lalu menikah. Sekarang ini menikah bahkan punya anak mungkin sudah tak lagi dipikirkan.
Perempuan yang akrab disapa Kristi tak mau berkompromi dengan pekerjaan. Ia mengkhawatirkan pernikahan justru dapat menghambat ruang dan geraknya bekerja di lapangan.
"Bapakku semisal telepon sering nanyain kapan nikah dan nggak jarang ngeledek kok kasian banget masih single. Padahal aku sudah beberapa kali bilang, aku happy," bebernya.
Meski sebentar lagi mau kepala tiga, perempuan kelahiran Wonogori ini belum terbesit untuk menikah. Kristi juga tidak menutup kemungkinan untuk menikah jika menemukan pasangan yang tidak merepotkan.
"Ngerepotin itu bukan sekedar finansial, sikap dan kepribadian juga. Misal kalau nggak ada aku dia bisa hidup dan nggak ada dia aku bisa hidup," jelasnya.
Sebelum nantinya memutuskan menikah, Kristi akan mengajukkan syarat pada pasangannya bahwa dia tidak berminat memiliki anak. Dia punya pertimbangan tersendiri dibalik keputusannya tersebut.
"Aku belum siap bertanggungjawab membesarkan anak. Aku memelihara kucing dan anjing aja tidak sanggup. Dunia ini semakin hari tidak ramah pada anak," ungkapnya.
Pendapat senada juga diutarakan seorang fotografer Muchamad Galis (25), meski secara finansial sudah berkecukupan. Galis menekankan saat ini pernikahan bukan prioritas paling utama.
Dia juga nggak masalah jika menemukan pasangan yang tidak mau memiliki anak. Baginya pernikahan bukan melulu soal keturunan, dia ingin punya pasangan yang sama-sama mendukung untuk maju.
"Keinginan menikah ada, tapi nanti. Kalau sekarang lebih fokus mencari relasi dan mengembangkan bakat saya di dunia fotogarafi," katanya.
Saat ini Galis sangat menikmati hidup, dia juga mengaku sudah punya pasangan. Untungnya kekasihnya itu sama sekali nggak pernah membahas soal pernikahan.
"Saat kami bertemu obrolannya lebih ke hal random dan sharing masalah pekerjaan. Jarang banget kita ngomongin masalah pernikahan," tandasnya.
Kontributor : Ikhsan
Berita Terkait
-
Bakal Isi Acara Istigasah, Seruan Boikot Nissa Sabyan Menggema di Media Sosial
-
Review Buku 'Waktu untuk Tidak Menikah', Alasan Perempuan Harus Pilih Jalannya Sendiri
-
Ulasan Komik Three Mas Getir, Tingkah Random Mahasiswa yang Bikin Ngakak
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Siapa yang Dulu Bongkar Isu Nissa Sabyan dan Ayus Selingkuh? Kini Dikabarkan Sudah Resmi Menikah
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri