SuaraJawaTengah.id - Pemkot Semarang akhirnya mengeluarkan kebijakan terkait munculnya dugaan piagam palsu.
Seperti diketahui, muncul dugaan piagam kejuaraan palsu yang diragukan keabsahannya atau palsu untuk mendaftar sekolah.
"Ke depan, kami juga harus mengevaluasi. Saya minta nanti ada SOP, kalau mau lomba di luar negeri kriterianya seperti apa," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dilansir dari ANTARA, Minggu (14/7/2024).
Ita, sapaan akrab Hevearita menjelaskan sebenarnya Pemkot Semarang sudah memiliki sistem pencatatan prestasi siswa, yakni Sang Juara yang digunakan untuk mendaftar sekolah dasar (SD) ke sekolah menengah pertama (SMP).
Baca Juga: Haru! Gagal PPDB Jalur Afirmasi, Putri Tunanetra Ini Diangkat Anak Asuh Wali Kota Semarang
Platform Sang Juara merupakan aplikasi pengadministrasian kejuaraan siswa milik Dinas Pendidikan Kota Semarang yang nantinya akan terintegrasi secara langsung dengan aplikasi PPDB Kota Semarang.
"Dari SD ke SMP sudah ada Sang Juara. Minimal dengan adanya Sang Juara untuk SMP bisa untuk verifikasi ke Kemendikbud Ristek. Bisa juga cek ke kedutaan apakah betul tidak ada kejuaraan," jelas dia.
Jadi, kata dia, setiap siswa SMP mengikuti perlombaan harus mengajukan izin secara berjenjang kepada Disdik Kota Semarang sehingga bisa dikontrol dan diverifikasi kejuaraan yang diikutinya.
"Kalau biasanya lomba paduan suara, drumband kan mandiri, pergi sendiri ya. Saya minta nanti ada SOP, kalau ada lomba di luar negeri, mau dibiayai pemerintah atau mandiri harus izin Disdik," paparnya.
Diakuinya, sistem yang disiapkan itu memang tidak akan mudah, mengingat SMA/SMK merupakan kewenangan provinsi, tetapi nantinya data prestasi siswa akan tertata secara baik dan memudahkan.
Baca Juga: Marak Dugaan Piagam Palsu di PPDB Jawa Tengah, Yoyok Sukawi Minta Kemendikbudristek Evaluasi
"Sehingga akan diketahui, diverifikasi, lombanya tingkat apa, dan sebagainya. Kalau seperti ini, sebenarnya kejuaraan mereka menang nomor tiga tapi diubah jadi nomor satu dan anak-anak tidak tahu," tegasnya.
Sebelumnya, Pemprov Jateng memutuskan menganulir nilai piagam piagam Malaysia International Marching Band Virtual Championship 2022 yang digunakan 69 siswa untuk mendaftar di SMA/SMK karena keabsahannya diragukan.
Dari jumlah itu, yang mendaftar SMA negeri sebanyak 65 orang dan SMK negeri sebanyak empat siswa, tersebar di SMAN 1 Semarang, SMAN 3 Semarang, SMAN 5 Semarang, SMAN 6 Semarang, SMAN 14 Semarang, SMKN 7, dan SMKN 6 Semarang.
Dengan piagam tersebut, para siswa tersebut semula mendapatkan tiga poin tambahan karena tertulis meraih juara satu, tetapi setelah diverifikasi dalam laman penyelenggara hanya meraih juara tiga sehingga dianulir.
Artinya, 69 siswa tersebut kehilangan nilai piagam sehingga hanya mengandalkan nilai rapor, tetapi ada tujuh calon peserta didik di antaranya yang lolos daftar ulang karena nilai rapornya mencukupi.
Berita Terkait
-
Surat Keluhan Saat Jadi Wali Kota Solo Dicueki Nadiem, Gibran Blak-blakan Carut-marut Sistem Zonasi
-
Polemik Sistem PPDB Jalur Zonasi, Menunggu Gebrakan Menteri Pendidikan Baru Pilihan Prabowo
-
Pinjam Kantor Polisi, KPK Periksa Ketua DPRD Semarang Terkait Kasus Korupsi Walkot Ita
-
Pinjam Kantor Polisi, KPK Hari Ini Periksa Anak Buah Walkot Semarang Ita, Ini Nama-namanya!
-
KPK Akui Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Korupsi di Pemkot Semarang
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Dukungan Jokowi dan Prabowo Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Luthfi-Yasin? Ini Hasil Survei SMRC
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Pentingnya Sanitasi Dasar untuk Kesejahteraan Warga Jawa Tengah
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Purwokerto: Trik Manfaatkan AI Untuk Sumber Pendapatan Baru
-
Produktivitas Sumur Tua Melejit, BUMD Blora Hasilkan 410.000 Liter Minyak!