SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung upaya perluasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite menggunakan QR Code.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Boedya Dharmawan mengatakan, penggunaan QR Code merupakan salah satu instrument guna memastikan siapa saja yang selama ini mengkonsumsi Pertalite.
Data itu kemudian nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi aturan Perpres 191/2014 yang sedang digodog pemerintah pusat.
"Sebenarnya ini untuk mengetahui seberapa jauh Pertalite ini tepat sasaran. Jadi harapannya, karena ini subsidi ya harapannya tepat sasaran," katanya dari keterangan tertulis pada Selasa (30/7/2024).
Boedya menjelaskan, masyarakat tidak perlu cemas karena QR Code ini telah diterapkan untuk pembelian Solar. Data QR Code nantinya akan digunakan untuk memastikan pengendalian distribusinya sesuai dengan ketentuan.
"Kalau untuk Solar selama ini di Perpres tersebut, tapi akan dikembangkan peruntukkannya. Tapi untuk pertalite nanti akan dipastikan pengendaliannya sesuai dengan ketentuan," jelasnya.
Menurutnya, Pemprov Jateng terus memfasilitasi pengendalian konsumsi Pertalite setiap harinya bersama pemerintah kabupaten/kota, agar menyesuaikan dengan kuota yang telah ditentukan. Pengendalian konsumsi BBM bersubsidi tepat sasaran ini akan memberikan keuntungan pertumbuhan ekonomi.
"Subsidi yang tepat sasaran akan digunakan untuk kegiatan ekonomi yang produktif bagi masyarakat yang tidak mampu," ungkapnya.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP), Wahyu Widodo mengakui, pengendalian konsumsi Pertalite memang tidak mudah. Namun demikian, hal itu tetap harus dilakukan secara gradual, mengingat konsumsi BBM bersubsidi juga erat kaitannya dengan lingkungan.
Baca Juga: Serap 250 Ribu Pekerja! KITB Batang Resmi Beroperasi
"Pertalite ini kan secara pelan – pelan gradual ke konsumsi BBM ramah lingkungan. Memang tidak mudah dalam waktu yang singkat," ujarnya.
Wahyu Widodo mengungkapkan, jika konsumsi masyarakat dialihkan ke jenis BBM non subsidi seperti Pertamax tidak akan berpengaruh banyak terhadap inflasi. Namun memang pemerintah selama ini lebih banyak mengantisipasi terhadap dampak psikologisnya.
"Ini terkait dengan 'timing' ya, karena penggantian subsidi apapun akan ada dampak psikologisnya. Tapi kalau hitung – hitungan ekonominya, secara teknis tidak akan terlalu besar," tandasnya.
Seperti diketahui Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah memperluas pendataan QR Code Pertalite di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejauh ini, sudah ada 916.000 kendaraan yang mendaftar QR Code di Jateng dan 109.000 di DI Yogyakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Kudus di Ujung Tanduk: Menteri LHK Ancam Sanksi Berat Imbas TPA Berbahaya di Atas Tebing
-
Peran BRILink Agen Hadirkan Akses Keuangan dan Pertumbuhan Usaha di Pelosok Desa
-
Gereja Blenduk Semarang Kembali Bersinar: Natal Perdana Pasca Revitalisasi
-
2 MPV Bekas Rasa Sultan, Rekomendasi Mobil Mewah di Bawah Rp100 Juta!
-
Jawa Tengah Diguyur Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Potensi Petir dan Angin Kencang Lokal