Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 03 Agustus 2024 | 06:55 WIB
Ilustrasi para pencari kerja. Angka pengangguran di Kota Semarang masih sebesar 5,99 persen. [Dok. Suara.com]

SuaraJawaTengah.id - Pengangguran tentu menjadi masalah di setiap Kota Besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang, tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tahun 2023 Kota Semarang masih sebesar 5,99 persen. 

Angka itu tentu harus menjadi perhatian pemangku kepentingan. Solusi terbaik pun dibutuhkan untuk menambah lapangan kerja di Ibukota Jawa Tengah tersebut. 

Bakal Calon Walikota Semarang, Claudyna C Ningrum menilai, tingginya angka pengangguran di kota ini perlu disikapi dengan serius.

“Persoalan ini perlu dicarikan solusi, agar masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan yang layak,” kata perempuan yang akrab disapa Dina ini, Sabtu (3/8/2024).

Baca Juga: Peta Politik Kota Semarang Bergeser, Pengamat: Yoyok Sukawi Hanya Tinggal Pilih Wakil

Pasalnya, kata Dina, tingginya angka pengangguran bisa berbanding lurus dengan kemiskinan. Oleh karena itu, perlu ada solusi tepat untuk mengatasi persoalan ini.

Menurut dia, sejumlah upaya bisa dilakukan diantaranya pemberian modal kerja, menarik investor agar menanamkan investasi di sektor padat karya dan sebagainya.

Dengan memperbanyak investasi di sektor padat karya, lanjut Kader Partai Gerindra ini, akan semakin banyak menyerap tenaga kerja.

“Kami berharap masyarakat Kota Semarang sangat bisa mengakses segala bentuk pekerjaan beragam,” kata dia.

Menurut dia, Kota Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah ini sangat strategis untuk iklim usaha, selain geografisnya strategis, infastrukturnya juga sangat menunjang.

Baca Juga: Roti Okko Ditarik, Pengawasan Roti di Semarang Diperketat!

Kota Semarang berada di wilayah tengah-tengah antara Jawa Timur dan Jawa Barat, sehingga bisa menjadi pusat transit. Kota Semarang bisa mendirikan banyak lagi hotel dan restoran bisa mengakses pekerja lebih banyak.

“Oleh karena itu, kami akan menggenjot sektor investasi, agar masyarakat Kota Semarang mudah terserap kerja,” ucap dia.

Dikatakan Mbak Dina, lapangan pekerjaan yang tersedia juga akan diprioritaskan untuk warga Kota Semarang.

“Kami mengusahakan ada MoU dengan khusus pabrik, kontraktor atau pemilik usaha agar lebih memberdayakan warga Kota Semarang menjadi pekerjanya,” kata dia.

Perempuan pengusaha ini membawa perubahan melalui jargon Semarangnya Semua. Mbak Dina menilai, warga Kota Semarang harus diberdayakan serta diikutkan dalam segala aspek.

Misi visi diusung adalah memulihkan kesejahteraan dengan slogan dari rakyat untuk rakyat, mengurangi tingkat pengangguran serta tingkat kemiskinan warga Kota Semarang.

Load More