SuaraJawaTengah.id - Peringatan HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momen masyarakat Indonesia mengekspresikan rasa bangganya kepada negara.
Salah satunya dilakukan ratusan warga Desa Campurejo, Tretep, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dengan mengelar upacara bendera di lokasi wisata Benteng Sata, desa setempat, Sabtu (17/8/2024).
Kepala Desa Campurejo Agus Setyawan mengatakan para peserta upacara HUT Ke-79 RI yang terdiri dari warga desa dan para pelajar mengenakan seragam merah putih seperti baju seragam siswa sekolah dasar.
Para warga yang telah dewasa maupun berusia lanjut tampak bersemangat mengikuti pelaksanaan upacara tersebut.
Menurut Agus, pemilihan seragam merah putih untuk upacara merupakan salah satu bentuk dukungan dan kepedulian warga terhadap masalah pendidikan dasar.
Berdasarkan catatan data e-statistik Kabupaten Temanggung, pada tahun 2023 tercatat 391.175 dari 817.483 orang penduduk setempat yang tidak lulus/tamat sekolah dasar (SD).
"Artinya, hampir separuh warga Kabupaten Temanggung berstatus tidak atau belum tamat SD. Inilah yang menjadi keprihatinan kami," katanya.
Menurut dia, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat tersebut harus ditanggapi oleh pemerintah. "Pemerintah harus hadir secara nyata, mulai memberikan fasilitas, sarana, dan prasarana pendidikan sehingga tidak ada lagi alasan seseorang untuk memenuhi hak pendidikannya," ujarnya.
Agus menambahkan program wajib belajar 12 tahun harus diterapkan, juga pendekatan kultural, sosialisasi hingga pemberian bea siswa bagi mereka yang benar-benar kurang mampu.
Baca Juga: Duel Maut di Lapangan Nguwet Temanggung, Renggut Nyawa Milat Rosdiansyah
"Pendidikan dasar adalah hak setiap warga negara. Dengan bekal pendidikan yang memadai, pembangunan kualitas manusia dan kemajuan sebuah daerah akan semakin mudah tercapai dan Desa Campurejo sangat peduli akan hal tersebut," imbuhnya.
Mengenai dipilihnya Benteng Sata sebagai lokasi penyelenggaraan upacara peringatan HUT Ke-79 RI, Agus mengatakan hal itu karena benteng tersebut sarat monumental dan menjadi lokasi wisata kebanggaan warga setempat.
Desain bangunan yang klasik laksana benteng pertahanan era kolonial, ditambah pemandangan alam sekitar yang eksotis, menjadi alasan dipilihnya lokasi itu sebagai pelaksanaan upacara peringatan HUT RI.
"Tempat ini kami pilih karena mengandung makna yang amat dalam bagi warga. Selain bentuk fisik bangunan yang monumental, panorama alamnya juga luar biasa indah karena dikelilingi perbukitan. Banyak pengunjung datang untuk menyaksikan sunrise (matahari terbit) dari titik ini," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota