Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 26 Juni 2024 | 15:37 WIB
Penjabat Bupati TemanggungHery Agung Prabowo panen kopi di Desa Gemawang, Kabupaten Temanggung. [ANTARA/Heru Suyitno]

SuaraJawaTengah.id - Kabupaten Temanggung memiliki kualitas kopi yang baik. Termasuk, masyarakat Gemawang, yang melakukan petik kopi merah untuk menjaga kualitas produk perkebunan ini.

Ketua Panitia Festival Petik Kopi Gemawang yang juga Kepala Desa Gemawang Musiran menyampaikan kegiatan ini untuk mengawali panen kopi di daerah Gemawang.

"Selain itu untuk mengedukasi masyarakat, harus melakukan petik merah untuk menjaga kualitas," katanya dikutip dari ANTARA pada Rabu (26/6/2024). 

Ia menuturkan kegiatan festival petik kopi diselenggarakan setiap tahun dan saat ini tahun kelima.

Baca Juga: Menjaga Tradisi Nenek Moyang, Ribuan Petani Tembakau Ikuti Upacara Wiwit Tanam Tembakau

Pada kegiatan tersebut dihadiri Penjabat Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo dan Forkompimda Kabupaten Temanggung.

Dalam kegiatan tersebut Forkompimda Kabupaten Temanggung melakukan petik kopi, dilanjutkan kirab menuju tempat festival.

Hary Agung Prabowo menyampaikan petik kopi merah Gemawang ini adalah budaya pertanian yang setiap tahun dilakukan.

"Bagaimana budaya ini terus kita lestarikan karena apa pun petik merah kopi ini untuk meningkatkan kesejahteraan para petani kopi, khususnya di Kecamatan Gemawang," katanya.

Ia menyampaikan di samping kegiatan petik kopi , ada festival kuliner, festival usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dapat mengembangkan UMKM di Kecamatan Gemawang.

Baca Juga: Bukan Unjuk Rasa, Ini Cara Ratusan Buruh di Temanggung Rayakan May Day

Ia menuturkan harga kopi saat ini sedang bagus, sekitar Rp80.000-100.000 per kilogram. Dengan harga yang bagus ini mudah-mudahan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani kopi.

Load More