Hal ini dilakukan oleh program Mekaar dengan memberikan permodalan bukan saja kepada masyarakat yang telah memiliki usaha, juga kepada masyarakat yang belum memiliki usaha namun punya kemauan kuat berusaha.
Indef melihat bahwa dari sektoral ekonomi, program Mekaar telah memiliki dampak langsung terhadap perubahan aset (capital stock) yang terjadi pada seluruh sektor. Namun yang terbesar dialami oleh sektor primer yakni pertanian (1,78 persen), peternakan (1,07 persen), dan perkebunan (0,79 persen).
Sementara itu, terdapat pula sektor-sektor lain yang tidak diintervensi secara langsung oleh program pembiayaan PNM Mekaar, namun terbukti menerima pengaruh positif.
Perubahan aset paling besar terlihat di sektor bangunan (3,51 persen), industri karet plastik (1,47 persen), dan industri alat angkutan (1,21 persen).
Baca Juga: Mahasiswa Unsoed Meninggal saat Mendaki Gunung Slamet, Ini Kronologinya
Dari sisi pendapatan rumah tangga, program pembiayaan Mekaar meningkatkan pendapatan rumah tangga sebesar 1,36 persen hingga 1,71 persen.
Dari sisi omzet dan profit usaha, setiap peningkatan 1 persen besaran plafon kredit Mekaar akan meningkatkan besaran omzet sebesar 0,066 persen. Setiap peningkatan 1 persen besaran plafon kredit Mekaar akan meningkatkan besaran profit sebesar 0,060 persen.
LPEM FEB UI (2022) juga mencatat dalam hal pengentasan kemiskinan bahwa setiap kenaikan plafon kredit Mekaar sebesar 1 persen akan mengurangi probabilitas debitur PNM untuk berstatus miskin menurut MPI (Multidimensional Poverty Index) sebesar 0,004 persen.
Keberhasilan program Mekaar dalam meningkatkan kesejahteraan nasabah yang tercermin dari meningkatnya indikator ekonomi, sosial dan lingkungan tidak terlepas dari kemampuan program ini dalam mereaktualisasi budaya bangsa menjadi kultur yang produktif.
Baca Juga: Sering Jadi Korban Perundungan, Mahasiswi Unsoed Mencoba Bunuh Diri dengan Memotong Urat Nadi
Berita Terkait
-
Guru Besar Unsoed Dukung Kampus Kelola Tambang: Sepakat Banget, Bisa Buat Riset dan Tambahan Pendapatan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Unsoed Menghangat Jelang Pemilu: Rektor Dukung Jokowi, Laskar Poetra Soedirman Melawan
-
Bucinnya Dokter Qory Jadi Korban Kekerasan Willy Sulistio Sejak Kuliah, Temannya Sampai Geregetan
-
Prabowo Belum Tentukan Cawapres, Begini Hitung-hitungan Pengamat Politik Unsoed
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal