SuaraJawaTengah.id - Sekelompok pelajar berlari ke tengah kerumunan massa aksi di depan DPRD Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (26/08/2024) petang. Mereka bergabung dengan ribuan mahasiswa yang sedari siang menggelar unjuk rasa di lokasi tersebut.
Para pelajar itu menerobos kerumunan dengan mengenakan helm dan membawa bendera merah putih serta tongkat hingga kayu.
Aksi saling dorongan antara pelajar-mahasiswa dan pihak kepolisian yang berjaga tak terhindarkan. Di momen tersebut, lembaran botol air minum, es batu, dan kayu ke arah petugas tak bisa dibendung.
Tepat ketika kericuhan akan pecah, azan Maghrib berkumandang. Massa aksi sempat menjauh dari depan gerbang untuk menunaikan ibadah.
Pada pukul 18.00 WIB, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar melalui pengeras suara meminta massa aksi untuk membubarkan diri.
Menurutnya, batas waktu menyampaikan pendapat di muka umum telah selesai saat itu. Namun, massa aksi tak menindahkan peringatan tersebut lantaran masih banyak yang salat.
Tepat pukul 18.20 WIB, kericuhan akhirnya pecah. Massa yang tak kunjung pergi dari Jalan Pemuda dibubarkan paksa dengan tembakan gas air mata dan semprotan water cannon.
Pasukan pengendalian massa dan brimob kemudian menyisir sepanjang Jalan Pemuda. Massa terpukul mundur hingga Mall Paragon. Sebagian lainnya lari ke gedung terdekat, sekolah, hingga ke permukiman warga.
Dari kejadian tersebut, puluhan orang mengalami sesak napas, terluka, hingga dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu, polisi menangkap sejumlah peserta aksi yang diduga sebagai dalang kericuhan.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Ricuh! Gerbang Balai Kota Semarang Roboh Didorong Mahasiswa, Tuntut Jokowi Mundur!
Massa Berniat Duduki Gedung DPRD
Demonstrasi di Kota Semarang kamarin, adalah lanjutan aksi yang digelar pada Kamis 22 Agustus 2024 untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60 dan 70 terkait UU Pilkada.
Massa terlebih dahulu berkumpul di Lapangan Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Ratusan mahasiswa dari Unissula, USM, dan Unwahas terlihat di sana. Kelompok buruh pun bergabung saat para demonstran melintasi Jalan Raya Krapyak.
Mereka sengaja berkendara lambat dan sesekali berhenti saat melintasi Jalan Pantura. Kemacetan sepanjangan 2,4 Km akhirnya tercipta.
Aksi ini sebetulnya dipusatkan di Gedung DPRD Jawa Tengah di Jalan Pahlawan. Namun, karena pengamanan yang begitu ketat dan polisi menutup semua jalur evakuasi, massa akhirnya beralih ke gedung DPRD Kota Semarang di Jalan Pemuda.
"Kami skema awal menduduki gedung DPRD untuk sidang rakyat," kata Ketua Dema Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo, Muhammad Ridho Amrullah kepada SuaraJawaTengah.id.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran