SuaraJawaTengah.id - Menjelang masa kampanye Pilkada Kota Semarang, konstelasi politik semakin terlihat jelas. Dua pasangan calon (paslon) yang diusung oleh koalisi partai besar dan PDIP menjadi sorotan dalam persaingan merebut kursi Walikota.
Koalisi terbesar, yakni Semarang Maju Bermartabat, mengusung pasangan Yoyok Sukawi dan Joko Santoso, sementara PDIP yang bertarung sendirian mendukung pasangan Agustina-Iswar.
Pengamat politik dari UIN Walisongo Semarang, M. Kholidul Adib, menilai bahwa pertarungan politik di Kota Semarang tidak jauh berbeda dengan dinamika Pemilihan Gubernur Jawa Tengah.
Menurutnya, di atas kertas, pasangan Yoyok-Joss memiliki keunggulan signifikan karena didukung oleh koalisi partai besar yang solid.
"Di atas kertas mestinya koalisi Semarang Maju Bermartabat yang mengusung Yoyok-Joss lebih unggul ketimbang Agustina-Iswar yang hanya diusung PDIP," ujar Adib dalam sebuah diskusi politik di Semarang pada Selasa (17/9/2024).
Namun, meskipun PDIP berjuang sendirian tanpa koalisi besar, partai ini tidak merasa gentar menghadapi koalisi lawan.
PDIP justru memperlihatkan rasa percaya diri yang tinggi, didukung oleh mesin politik yang terstruktur hingga ke level bawah.
Diketahui, Agustina yang sudah lama berkiprah sebagai anggota dewan di berbagai tingkatan, dan Iswar Aminuddin, mantan Sekretaris Daerah Kota Semarang, diharapkan mampu menarik simpati berbagai kalangan.
"Agustina adalah kader tulen PDIP dengan pengalaman legislatif di DPRD Kota Semarang, DPRD Jawa Tengah, hingga DPR RI, sementara Iswar dikenal dekat dengan kalangan birokrasi serta memiliki hubungan baik dengan berbagai elemen masyarakat," tambah Adib.
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Peparnas 2024, Jateng Optimistis Kembali Raih Juara Umum
Kombinasi ini, menurutnya, menjadikan pasangan Agustina-Iswar berpotensi menghadirkan perlawanan serius meskipun menghadapi koalisi besar.
Koalisi Semarang Maju Bermartabat: Kekuatan Mesin Politik
Di sisi lain, pasangan Yoyok-Joss tampaknya semakin mengukuhkan kekuatan politik mereka. Koalisi yang mereka usung tak hanya mencakup partai besar, tetapi juga kekuatan relawan di akar rumput.
Partai-partai pendukung koalisi ini mulai menggerakkan mesin politik mereka untuk menarik dukungan masyarakat di berbagai lapisan.
Pembentukan tim relawan di setiap kecamatan menunjukkan bahwa pasangan ini sudah mulai melakukan konsolidasi kekuatan.
"Yoyok Sukawi dan Joko Santoso telah membentuk tim relawan di berbagai kalangan masyarakat, dan mesin partai koalisi juga mulai dipanaskan untuk menghadapi masa kampanye," ujar Adib.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran