SuaraJawaTengah.id - Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) menorehkan luka mendalam bagi bangsa Indonesia. Tujuh perwira tinggi militer menjadi korban kekejian PKI, namun di balik tragedi berdarah itu, terselip kisah heroik Jenderal Abdul Haris (AH) Nasution yang berhasil lolos dari maut.
Dini hari itu, suasana mencekam menyelimuti kediaman Jenderal Nasution di Jalan Teuku Umar No. 40, Menteng, Jakarta Pusat. Pasukan Cakrabirawa, yang telah disusupi PKI, menyerbu masuk dengan membabi buta, mengincar nyawa sang Jenderal yang dikenal kritis terhadap PKI.
Letusan senjata api memecah keheningan malam. Pasukan Cakrabirawa mengira telah berhasil menghabisi nyawa Jenderal Nasution. Namun, mereka salah sasaran. Peluru-peluru itu justru merenggut nyawa Ade Irma Suryani Nasution, putri bungsu sang Jenderal yang baru berusia 5 tahun.
Menerobos Kegelapan, Melompati Pagar Demi Hidup
Baca Juga: Hutan Plumbon Semarang dan Kisah Saksi Bisu Kuburan Massal Korban G30S/PKI
Di tengah hujan tembakan dan kepanikan, naluri bertahan hidup Jenderal Nasution muncul. Ia nekat melompat pagar tinggi yang memisahkan rumahnya dengan kediaman Duta Besar Irak. Luka-luka di sekujur tubuh tak dihiraukan, yang terpenting baginya adalah menyelamatkan diri dari amukan PKI.
Di rumah Duta Besar Irak, Jenderal Nasution berlindung selama beberapa hari. Ia menyaksikan dari kejauhan bagaimana pasukan TNI AD berjuang keras menumpas gerakan G30S/PKI yang berupaya mengganti ideologi Pancasila.
Sayangnya tragedi G30S/PKI menyisakan duka mendalam bagi keluarga Jenderal Nasution. Kepergian Ade Irma Suryani Nasution, yang tertembak di bagian punggung, menjadi pukulan berat. Gadis kecil itu menjadi simbol kekejaman PKI dan pengorbanan para pahlawan revolusi.
Jenderal AH Nasution dikenal sebagai sosok militer yang cerdas dan berintegritas. Ia berperan penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan melawan berbagai pemberontakan. Ketegasannya dalam menentang ideologi komunis membuatnya menjadi target utama PKI dalam peristiwa G30S.
Peristiwa G30S/PKI menjadi pengingat bagi kita semua untuk senantiasa waspada terhadap ancaman ideologi komunis dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kisah heroik Jenderal AH Nasution dan pengorbanan Ade Irma Suryani Nasution mengajarkan kita tentang arti penting keberanian, kesetiaan, dan cinta tanah air.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
-
Disiapkan Tempat Sembunyi Neneknya, Ini Cerita Anies Baswedan Soal PKI
-
Babak Sejarah Indonesia yang Hilang, Penculikan Soekarno-Hatta oleh DN Aidit
-
Di Balik Ketenangan Pulau Dewata: Kisah Pilu dan Upaya Berdamai dengan Tragedi 1965
-
Profil Yunus Yosfiah, Jenderal TNI yang Melarang Penayangan Film G30S/PKI Sejak 1998
-
Mengapa PKI Tidak Dibubarkan Soekarno Bahkan Setelah G30S? Ini 5 Alasannya
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Tanpa Anggaran Daerah, Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Ditanggung APBN
-
BRI Semarang dan PSMTI Jateng Gelar Aksi Donor Darah
-
Waspadai Leptospirosis di Musim Hujan: Gejala dan Tips Pencegahan
-
SDN Klepu 03 Cetak Sejarah, Pertahankan Gelar Juara di MilkLife Soccer Challenge Semarang 2025
-
PSIS vs PSM: Mahesa Jenar Siap Bangkit di Jatidiri, Akhiri Tren Negatif!