SuaraJawaTengah.id - Lagu "Genjer-Genjer" adalah tembang rakyat Banyuwangi yang memiliki sejarah panjang dan kompleks. Terkenal karena kerap dinyanyikan pada era 1960-an, lagu ini kemudian lekat dengan stigma negatif akibat dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) pasca Peristiwa G30S/PKI.
Namun, di balik kontroversinya, "Genjer-Genjer" menyimpan sejumlah fakta menarik yang patut diketahui. Berikut 5 fakta tentang lagu "Genjer-Genjer":
1. Berawal dari Kidung Kehidupan Masyarakat Miskin
"Genjer-Genjer" diciptakan oleh seniman Banyuwangi bernama Muhammad Arief pada tahun 1942. Liriknya menggambarkan kehidupan masyarakat miskin di Banyuwangi yang mengonsumsi tanaman genjer (Limnocharis flava) sebagai makanan pokok di masa penjajahan Jepang. Lagu ini awalnya merupakan ungkapan keprihatinan dan semangat bertahan hidup di tengah kesulitan.
2. Populer di Kalangan Gerwani
Pada era 1960-an, "Genjer-Genjer" menjadi populer di kalangan Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia), organisasi sayap PKI. Lagu ini sering dinyanyikan dalam kegiatan-kegiatan Gerwani, sehingga kemudian dianggap sebagai salah satu lagu kebangsaan PKI.
3. Dilarang Pasca Peristiwa G30S/PKI
Setelah Peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, pemerintah Orde Baru melarang penyebaran dan penayangan lagu "Genjer-Genjer". Lagu ini dianggap sebagai simbol PKI dan komunisme, sehingga kepemilikan dan penyanyiannya dapat dikenai sanksi.
4. Tetap Lestari di Banyuwangi
Baca Juga: Mengharukan! Cerita Gus Baha Pernah Islamkan Orang-orang PKI
Meskipun dilarang di tingkat nasional, lagu "Genjer-Genjer" tetap lestari di Banyuwangi. Masyarakat Banyuwangi masih menyanyikan lagu ini dalam berbagai kesempatan, seperti acara adat dan pertunjukan seni. Bagi mereka, "Genjer-Genjer" adalah bagian dari budaya lokal yang tidak terkait dengan ideologi politik apapun.
5. Diangkat Kembali dalam Karya Seni
Dalam beberapa tahun terakhir, lagu "Genjer-Genjer" mulai diangkat kembali dalam berbagai karya seni, seperti film, teater, dan musik. Hal ini menunjukkan adanya upaya untuk mereinterpretasi dan melepaskan stigma negatif yang melekat pada lagu ini.
Lagu "Genjer-Genjer" adalah contoh bagaimana sebuah karya seni dapat terperangkap dalam pusaran sejarah dan politik. Meskipun pernah dianggap sebagai simbol PKI, lagu ini sebenarnya merupakan tembang rakyat yang mencerminkan kehidupan masyarakat miskin di masa lalu. Penting bagi kita untuk memahami konteks sejarah dan melepaskan stigma negatif agar dapat menghargai nilai seni dan budaya dari lagu "Genjer-Genjer".
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
-
Babak Sejarah Indonesia yang Hilang, Penculikan Soekarno-Hatta oleh DN Aidit
-
Di Balik Ketenangan Pulau Dewata: Kisah Pilu dan Upaya Berdamai dengan Tragedi 1965
-
Profil Yunus Yosfiah, Jenderal TNI yang Melarang Penayangan Film G30S/PKI Sejak 1998
-
Mengapa PKI Tidak Dibubarkan Soekarno Bahkan Setelah G30S? Ini 5 Alasannya
-
6 Fakta Lubang Buaya dalam Sejarah G30S dan PKI pada Peristiwa 1965
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Sengketa Lahan Cilacap: KPA Kritik Skema Pemerintah, Petani Terancam Kehilangan Lahan
-
Tragis! Rem Blong, Truk Tronton Hantam Ruko di Semarang, 2 Orang Tewas!
-
Rayakan Anniversay ke-2, Kurnia Seafood Semarang Berikan Diskon 30% untuk Pelanggan
-
Dorong Transisi Energi Alternatif, PT Semen Gresik Tekan Subtitusi Thermal Substitution Rate
-
Pertamina Patra Niaga JBT Berikan Apresiasi pada Operator SPBU Sultan Agung Semarang