Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 20 November 2024 | 15:30 WIB
Ilustrasi Cuaca Ekstrem (unsplash/@lukavovk)

SuaraJawaTengah.id - Cuaca ekstrem diprediksi melanda di Jawa Tengah pada 21-23 November 2024 yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Hal itu berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Tengah. 

"Berdasarkan informasi dinamika atmosfer yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Ahmad Yani Semarang siang ini, potensi cuaca ekstrem itu dipicu sejumlah faktor, antara lain pola siklonik di perairan selatan Kalimantan yang menyebabkan adanya wilayah pertemuan massa udara atau konvergen dan belokan angin di Jawa Tengah," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo dikutip dari ANTARA pada Rabu (20/11/2024).

Selain itu, kata dia, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan atau awan konvektif (Cumulonimbus) yang menjulang hingga ke lapisan atas, serta adanya kondisi labilitas udara yang kuat di wilayah Jateng.

Baca Juga: Bisnis Ritel Hadapi Tantangan Ekonomi Global: Aprindo Prioritaskan Transformasi Digital dan Dukungan UMKM

Menurut dia, hangatnya suhu permukaan air laut di Laut Jawa dan Samudra Hindia selatan Jawa menunjukkan adanya potensi penambahan massa uap air yang dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan hujan.

"Kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Jateng pada 21-23 November," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan wilayah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada Kamis (21/11) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Kabupaten/Kota Magelang, Temanggung, Semarang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Rembang, Grobogan, Jepara, Demak, Pati, Kudus, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, serta Brebes dan sekitarnya.

Sementara pada Jumat (22/11) cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Kebumen, Purworejo, Temanggung, Kabupaten/Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Grobogan, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, serta Brebes dan sekitarnya.

Selanjutnya, wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada Sabtu (23/11) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kota/Kabupaten Magelang, Temanggung, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Blora, Grobogan, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Kota/Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.

Baca Juga: Survei Indikator: Loyalitas Pemilih KIM Plus Tergerus, Andika-Hendi Raup Dukungan Signifikan

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada 21-23 November yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir," kata Teguh.

Load More