Pelajaran dari Bali, misalnya, menunjukkan bahwa kemacetan sering kali dipicu oleh minimnya transportasi umum yang digantikan kendaraan pribadi.
Dukungan Pemda dan ASITA
Djoko Setijowarno, akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, menegaskan pentingnya keterlibatan pemerintah daerah (pemda) dan asosiasi pariwisata (ASITA) dalam menyukseskan program ini.
Menurutnya, Pemda perlu mengambil langkah proaktif untuk membenahi angkutan umum di daerah wisata yang ditetapkan sebagai destinasi prioritas. Selain itu, ASITA dapat membantu meningkatkan jumlah pelancong melalui promosi yang efektif.
“Jangan sampai Indonesia berhasil menciptakan 'Bali kedua' tanpa mengatasi permasalahan transportasi umum yang sering diabaikan,” ujar Djoko.
Djoko mengungkapkan, berbagai kendala operasional masih menjadi hambatan, seperti proses tender tahunan, kelangkaan BBM di beberapa daerah, hingga infrastruktur seperti halte khusus dan informasi rute yang belum memadai.
Selain itu, perubahan jadwal keberangkatan yang disesuaikan dengan kedatangan pesawat kerap membingungkan wisatawan. Kurangnya sosialisasi tiket online melalui aplikasi juga menjadi tantangan tersendiri.
Untuk meningkatkan minat wisatawan, kepastian jadwal, frekuensi perjalanan, dan fleksibilitas layanan perlu menjadi perhatian. Beberapa operator swasta bahkan telah membuktikan keberhasilan dengan menawarkan jadwal lebih sering dan tarif premium.
Program KSPN juga harus mendukung 10 destinasi wisata prioritas yang telah ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, termasuk 5 destinasi super prioritas seperti Danau Toba, Borobudur, dan Labuan Bajo. Sinergi lintas sektor diperlukan agar transportasi umum menjadi bagian integral dari pengembangan pariwisata.
Baca Juga: Berikut Ini Daftar Lengkap Korban Bus Pariwisata Masuk Jurang di Objek Wisata Guci Tegal
Pengalaman internasional menunjukkan bahwa destinasi wisata yang sukses selalu diikuti dengan fasilitas transportasi umum yang andal. Indonesia diharapkan dapat mengambil pelajaran ini untuk memastikan transportasi menjadi aset, bukan hambatan, dalam mendukung sektor pariwisata.
Berita Terkait
-
Siang Ini! Sebanyak 48.502 Pengunjung Sudah Padati Taman Margasatwa Ragunan
-
Ragunan Diserbu! 80 Ribu Wisatawan Padati Kebun Binatang di Hari Kedua Lebaran
-
Kumbo Si Gorila Jadi Bintang Lebaran di Ragunan! Feeding Time Spesial Bikin Pengunjung Kagum
-
Berkaca dari Menteri Pariwisata, Pentingkah Pejabat Publik Kuasai Public Speaking?
-
Apa Pekerjaan Widi Wardhana Sebelum Jadi Menpar? Kualitas Public Speaking Ramai Disorot
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
Wapres Gibran Mudik, Langsung Gercep Tampung Aspirasi Warga Solo!
-
Tragedi Pohon Tumbang di Alun-Alun Pemalang: Tiga Jamaah Salat Id Meninggal, Belasan Terluka
-
BMKG Peringatkan Hujan dan Angin Kencang di Jawa Tengah, Warga Diminta Waspada
-
Arus Mudik di Tol Kalikangkung Semarang Lancar, Simak Tips Aman Berkendara di Jalan Tol
-
Arus Mudik Membludak, One Way di Tol Semarang-Bawen Diberlakukan Lagi