SuaraJawaTengah.id - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), dengan tegas membantah isu bahwa dirinya pernah meminta perpanjangan jabatan sebagai kepala negara hingga tiga periode.
Dalam pernyataannya di Solo, Jawa Tengah, Senin (29/12/2024), Jokowi mengklarifikasi bahwa tidak pernah ada permintaan semacam itu.
"Ini saya ulangi lagi, tidak pernah yang namanya saya meminta perpanjangan tiga periode kepada siapa pun," tegas Jokowi dikutip dari ANTARA pada Senin (30/12/2024).
Jokowi meminta agar isu tersebut dikonfirmasi langsung kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, atau pihak internal partai lainnya, termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani.
Baca Juga: Debat Cagub, Ahmad Luthfi: Bangun Jawa Tengah Sesuai Perintah Pak Jokowi dan Pak Prabowo
"Tanyakan saja ke Bu Mega, Mbak Puan, tanyakan saja ke partai. Kapan, di mana, siapa yang saya utus, nggak pernah ada," jelas Jokowi.
Ia juga meminta agar tidak ada pihak yang menyebarkan narasi atau framing yang tidak benar. "Jangan mem-framing jahat seperti itu, nggak baik," ujarnya menambahkan.
Isu perpanjangan jabatan tiga periode mencuat kembali setelah Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap yang melibatkan Harun Masiku. Dalam pernyataannya melalui media sosial, Hasto sempat menyinggung adanya pihak yang meminta perpanjangan jabatan tiga periode kepada Megawati.
Penetapan Hasto sebagai tersangka diumumkan melalui surat perintah penyidikan (sprindik) bernomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024, tertanggal 23 Desember 2024.
Dengan bantahan tegas ini, Jokowi menggarisbawahi bahwa isu perpanjangan jabatan hanya spekulasi yang tidak berdasar. Pernyataannya juga menekankan pentingnya klarifikasi langsung dari pihak-pihak terkait untuk menghentikan narasi negatif yang beredar.
Baca Juga: Netizen Soroti Ahmad Luthfi-Taj Yasin Nongkrong Bareng Jokowi: Game is Over!
Berita Terkait
-
KPK Siap Usut Jokowi Jika Ada Laporan Korupsi Terkait Temuan OCCRP
-
Jokowi Tokoh Terkorup dan Presidential Threshold Dihapus, Rocky Gerung: Awal Tahun yang Bagus
-
Emak-emak Sentil Jokowi-Gibran, Ungkit Pemalsuan Ijazah sampai Fufufafa: Tolong Disadarkan
-
Hacker Anonymous Siap Bongkar Korupsi Jokowi, Netizen: Gibran dan Kaesang Bantu Bapak!
-
Jokowi Dinominasikan Tokoh Terkorup Dunia? Said Didu: Saya Tidak Kaget
Terpopuler
- Angelina Sondakh Dulu Dipenjara Berapa Tahun? Vonisnya Kini Dibandingkan dengan Kasus Harvey Moeis
- Sikap Gibran Tak Beri Sambutan Lagi Jadi Sorotan, Lebih Suka Diajak Selfie
- Pengumuman! Elkan Baggott Comeback
- Penggunaan Kata 'Para' Gibran Dibandingkan dengan 'Fon' Anies, Warganet: Baru Tau Kalau...
- Nikita Mirzani Irit Bicara usai Dibongkar Aibnya, Fitri Salhuteru: Udah Kicep Dia
Pilihan
-
Keras! Menperin: Apple Cuma Cari Cuan di RI
-
Polemik Pendidikan Gratis Rudy-Seno, Dewan Kaltim: Jangan Korbankan Anggaran Sektor Lain
-
Pemprov Kaltim Turunkan Tarif PKB dan BBNKB, Terendah di Indonesia
-
Miliaran Rupiah Terpasang, ETLE Bontang Belum Berfungsi Setelah 2 Bulan
-
PPN 12 Persen Tetap Dipungut Meski Sudah Dibatalkan di Toko Ritel, Ini Kata Aprindo
Terkini
-
Semarang Berpotensi Diguyur Hujan Ringan, Warga Diminta Siaga
-
Polisi Periksa Dua Tersangka Kasus Perundungan PPDS Undip Semarang
-
Soal Perjanjian Khusus, Ini Jawaban CEO PSIS Terkait Pratama Arhan
-
Fakta Brutal hingga Sisa Kejanggalan Kasus Penembakan Siswa Semarang, 2 Pihak Belum Puas
-
BMKG Imbau Waspada Gelombang Tinggi di Selatan Jateng hingga 4 Januari