Adegan selanjutnya adalah keadaan Gamma dan dua teman yang mengapitnya saat Aipda Robig melepaskan tembakan ke arah tubuh bagian bawah korban meninggal.
Robig berdalih bahwa teman yang mengapit Gamma di belakang mengayunkan celurit ke arah dirinya, sementara saksi bersikukuh bahwa celurit tidak diacungkan ke arah Robig, tetapi hanya diletakkan di body motor bagian samping.
Henry menyebut bahwa selain dua adegan tersebut, terdapat satu adegan yang tidak diperlihatkan dalam rekonstruksi.
Menurutnya, tidak ada penjelasan mengenai terlukanya saksi berinisial V di bagian lengannya. Saksi V sendiri merupakan salah satu anggota kelompok yang dikejar oleh kawan-kawan almarhum Gamma.
"Ada apa ini, kok tidak diperlihatkan oleh peyidik Polda? Kenapa V bisa luka," tanyanya.
Dengan sejumlah perbedaan tersebut, pihaknya akan melawan ke pengadilan. Dia menegaskan bahwa kliennya tidak serta merta melakukan tembakan tanpa ada peristiwa mendesak yang mendahului.
"Masyarakat harus tahu, peristiwa ini tidak serta merta terjadi begitu saja," ungkapnya.
Gamma Ditembak dari Jarak 1,4 Meter
Kuasa Hukum Keluarga Gamma, Zainal Abidin Petir mengatakan dalam rekonstruksi terungkap fakta brutal bahwa Almarhum Gamma ditembak dari jarak yang sangat dekat, yakni kurang dari 2 meter.
Baca Juga: Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Waspada Kondisi Cuaca
"Tadi saya lihat jarak penembakan sekitar 1,4 meter. Tembakan ini sangat mematikan dan brutal," katanya.
Dia menjelaskan, dalam rekonstruksi ini terlihat bahwa Aipda Robig menembak tidak dalam kondisi terancam nyawannya, bahkan tidak juga ada penyerangan.
Kendati secara keseluruhan, petir menerima gambaran rekonstuksi yang digelar Polda Jateng, pihaknya masih belum puas.
Menurutnya, rekonstruksi ini terlalu menyudutkan saksi dan korban. Misalnya, saksi dan korban sangat detail dimintai keterangan, sementara dari sisi tersangka tidak demikian.
"Saksi-korban disuruh cerita dari awal mulai ketemu di mana, perpindahan dari tempat satu ke tempat lain. Namun, Aipda Robig tidak juga dimintai cerita yang sama. Mestinya kan harus sama, biar kita dapat gambaran. Ini tidak proporsional," katanya.
Sementara itu, ayah almarhum Gamma, Andy Prabowo mengatakan sedikit kecewa dengan jalannya rekonstruksi. Menurutnya, saksi korban terlalu banyak diatur oleh tersangka maupun kuasa hukumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota