Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 21 Januari 2025 | 08:02 WIB
Foto hasil tangkapan layar menunjukkan tanggul Sungai Cabean yang berbatasan antara Kecamatan Guntur dengan Kecamatan Karangawen mengalami jebol pada Senin (20/1/2025) pukul 23.30 WIB dengan panjang 10-15 meter. [ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif]

SuaraJawaTengah.id - Bencana banjir melanda di Kabupatgen Demak. Sebanyak tiga desa dikabarkan terendam air setelah diguyur hujan dengan intensitgas tinggi pada Senin (20/1/2025). 

Banjir tersebut mengakibatkan seratusan rumah terdampak menyusul jebolnya tanggul Sungai Cabean.

Menurut Camat Guntur Sukardjo jebolnya tanggul Sungai Cabean yang berbatasan dengan Kecamatan Karangawen tersebut terjadi pada Senin pukul 23.30 WIB.

Panjang tanggul yang jebol di Dusun Gatak tersebut diperkirakan 10-15 meter, sehingga mengakibatkan air masuk ke pemukiman di Desa Tlogoweru, kemudian meluas ke Desa Bogosari dan Guntur.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Risiko Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Jateng pada 15-16 Januari

Untuk ketinggian genangan di perkampungan, kata dia, bervariasi antara 50-60 sentimeter.

Dalam rangka antisipasi genangan banjir semakin meningkat, pihaknya mempersiapkan tempat pengungsian sementara di balai desa masing-masing desa.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Demak untuk upaya penyelamatan jiwa yang memungkinkan ada warga yang membutuhkan bantuan," ujarnya dikutip dari ANTARA pada Selasa (21/1/2025).

Ia memperkirakan dalam waktu 3-4 jam ketika di daerah atas tidak ada hujan, air genangan bisa surut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Haris Wahyudi Ridwan mengaku sudah berkoordinasi dengan posko bencana kecamatan, PMI, Basarnas, dan sejumlah pihak terkait lainnya untuk siaga ketika dibutuhkan bantuannya.

Baca Juga: Sejarah Batik Encim Pekalongan: Batik yang Kental dengan Nuansa Tionghoa

"Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Demak untuk penanganan darurat terhadap tanggul jebol, serta berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, karena yang memiliki kewenangan sungai yang jebol," ujarnya.

Load More